Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat

19 Juli 2024   12:52 Diperbarui: 19 Juli 2024   13:09 9 0
BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan masyarakat merupakan aspek penting yang terkait erat denga perubahan iklim. Manusia kesehatan selalu dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Perubahan iklim dan variabilitas iklim, khususnya perubahan cuaca ekstrem, berdampak pada lingkungan yang menyediakan udara bersih, makanan, air, tempat tinggal, dan keamanan bagi kita. Perubahan iklim, bersama dengan penyebab stres kesehatan alami dan buatan manusia lainnya, mengancam kesehatan dan kesejahteraan manusia dalam berbagai cara.

Beberapa dampak kesehatan ini sudah dialami di Amerika Serikat.Perubahan iklim telah terbukti meningkatkan risiko penyakit menular seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit yang ditularkan melalui vektor seperti nyamuk dan tikus. Peningkatan suhu global dan pola curah hujan yang tidak stabil menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi vektor penyakit ini untuk berkembang biak dan menyebar, meningkatkan ancaman  terhadap kesehatan masyarakat. Perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang signifikan pada iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih.

Perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari global warming. Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh manusia pada abad ke-21. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi ekosistem global, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Perubahan iklim menciptakan kondisi lingkungan yang baru dan tidak stabil, yang mengubah pola penyakit, ketersediaan sumber daya alam, dan risiko bencana alam. Mengingat dampak perubahan iklim diperkirakan akan bisa meningkat pada abad mendatang, ancaman kesehatan tertentu akan semakin meningkat dan ancaman kesehatan baru mungkin akan muncul. Menghubungkan pemahaman kita tentang perubahan iklim dengan pemahaman tentang bagaimana perubahan tersebut dapat berdampak pada kesehatan manusia dapat memberikan masukan dalam pengambilan keputusan mengenai mitigasi (pengurangan) perubahan iklim di masa depan, menyarankan prioritas untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan membantu mengidentifikasi kebutuhan penelitian.

1.1 LATAR BELAKANG

Saya memilih desa lalang sebagai lokasi penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan berikut :

1. Ketersediaan Data Primer

Desa Lalang mungkin memiliki data yang relevan atau mudah diakses terkait dengan topik penelitian Anda, seperti data populasi, data lingkungan, atau data sosial ekonomi.

2. Isu Kesehatan dan Kesejahteraan

Desa Lalang mungkin menghadapi isu-isu kesehatan atau kesejahteraan tertentu yang dapat diteliti, seperti pola penyakit, akses terhadap layanan kesehatan, atau gizi masyarakat.

3. Profil Kesehatan Masyarakat

Penelitian dapat dilakukan untuk memahami profil kesehatan masyarakat Desa Lalang, termasuk prevalensi penyakit tertentu, faktor risiko yang dominan, dan pola penggunaan layanan kesehatan.

4. Kesehatan Anak

Penelitian tentang kesehatan anak-anak, pola makan, dan akses terhadap gizi yang memadai di Desa Lalang dapat membantu dalam merancang program kesehatan yang lebih efektif.

5. Kesesuaian dengan Tujuan Penelitian

Desa Lalang mungkin cocok dengan pendekatan atau metodologi penelitian yang Anda rencanakan, seperti studi kasus, survei, atau penelitian partisipatif.

TOPIK YANG DIANGKAT

Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat secara global. Adapun beberapa dampak perubahan iklim terhadap masyarakat yang menyebabkan mereka kelelahan akibat cuaca yang panas, dehidrasi, dan penyakit penyakit lainnya

Tujuan Utama SDGS poin 13 :

1. Memperkuat Kapasitas Perencanaan dan Pengelolaan

2. Meningkatkan Pendidikan, Kesadaran, dan Kapasitas Manusia

3. Meningkatkan pendidikan, kesadaran, dan kapasitas manusia serta kelembagaan

4. Mendorong Inovasi dan Penelitian

1.2 TUJUAN

Tujuan penelitian mengenai Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Masyarakat di desa lalang:

1. Mengetahui pandangan masyarakat mengenai perubahan iklim Mengetahui pandangan masyarakat mengenai pengaruh perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat adalah langkah penting dalam merancang intervensi yang efektif dan relevan.

2. Mengidentifikasi Dampak Kesehatan dari Perubahan Iklim

Meneliti bagaimana perubahan iklim, seperti peningkatan suhu, pola cuaca ekstrem, dan kenaikan permukaan laut, mempengaruhi kesehatan masyarakat, termasuk insiden penyakit menular dan tidak menular, kesehatan mental, serta cedera terkait bencana alam.

3. Menganalisis Populasi Rentan

Mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti anak-anak, lansia, orang dengan kondisi kesehatan kronis, dan komunitas berpenghasilan rendah.

4. Mengevaluasi Dampak Ekonomi pada Kesehatan

Meneliti bagaimana perubahan iklim mempengaruhi ekonomi masyarakat dan dampaknya terhadap akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta bagaimana kondis ekonomi yang memburuk dapat memperburuk kondisi kesehatan.

5. Menganalisis Dampak pada Ketahanan Pangan dan Gizi

Meneliti bagaimana perubahan iklim mempengaruhi produksi pangan, keamanan pangan, dan gizi masyarakat, serta dampaknya terhadap kesehatan seperti malnutrisi dan penyakit terkait gizi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

I. Tempat kegiatan : Desa Lalang

II. Waktu pelaksanaan

Persiapan :

Tanggal : 26 Juni 2024

Kegiatan : Penyusunan instrument penelitian dan pelatihan tim peneliti

Pengumpulan Data :

Tanggal : 01 Juli 2024

Kegiatan : Observasi data wawancara dengan masyarakat

Analisis Data dan Pelaporan :

Tanggal : 02-09 Juli 2024

Kegiatan : Analisis data yang sudah kami peroleh dan membuat laporan hasil

penelitian di lapangan

2.2 PEMBAHASAN

Narasumber 1 :

Nama : Muliani

Umur : 43 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Narasumber 2 :

Nama : Elidya BR Sinulingga

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : Pedagang

Narasumber 3 :

Nama : dwi

Umur : 45 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Pertanyaan 1 :

- Apa itu perubahan iklim itu menurut bapak/ibu?

Narasumber 1 : perubahan iklim itu panas hujan misalnya cuacanya itu dalam sehari itu bisa berganti-ganti-ganti kalau misalnya contoh pagi-pagi panasnya panas luar biasa sampai jam 01.00 siang tiba sudah sampai jam 1 siang ke bawah udah hujan sampai malam makanya itu namanya perubahan iklim

Narasumber 2 : perubahan iklim itu perubahan cuaca ke suhu panas hujan kemarau

Narasumber 3 : Perubahan iklim itu sama dengan pemanasan global, perubahan suhu yang meningkat secara drastis, baik itu tingkat curah hujan, musim kemarau yang panjang, musim hujan yang panjang.

Pertanyaan 2 :

- Bagaimana perubahan iklim berdampak terhadap Kesehatan Masyarakat di desa ini?

Narasumber 1 : misalnya yang tadi saya bilang hujan eh panas ke dingin ke hujan jadi akibatnya ke badan ya, kalau misalnya orang dewasa masih mending yang daya tahan tubuhnya mungkin kuat tapi kalau anak-anak daya tahan tubuhnya kan nggak kuat jadi mengakibatkan munculnya bintik-bintik merah kayak biang keringat gatal-gatal terus gara-gara perubahan iklim yang panas itu yang enggak bagus itu karena panas hujan panas hujan gitu

Narasumber 2 : ya banyak sekali dampak nya musin hujan musim panas itu banyak menyebab kan penyakit"seperti flu,elergi"

Narasumber 3 : kesehatan masyarakat terganggu. Karena misalnya kayak kemarin itu kemarau yang panjang, jadi banyak yang batuk-batuk. Banyak yang jadi terganggu lah kesehatannya.

Pertanyaan 3:

- Apa yang sudah ibu/bapak rasakan dari perubahan iklim saat ini? Contohnya itu seperti apa

saja?

Narasumber 1 : ya udahlah aku keringetan buntet, batuk pilek tenggorokan ku sakit. yang dewasa aja kena apa lagi anak-anak

Narasumber 2 : ya sudah saya rasakan kalok seperti kemarin itu musim panas saya sendiri merasakan panasnya kira"sampe 30mungkin itu ya panas nya sampe keringat pun besar"seperti berujung"nanah itulah penyakit yg saya rasakan dan anak sayapun yg paling kecil pada saat itu badan nya semua merah"bendol"

Narasumber 3 : Musim kemarau yang panjang, tidak sesuai dengan siklusnya. Jadi biasanya musim kemarau itu dari April sampai ke bulan 9 ya. Tapi sekarang musim kemarau bisa sampai 8 bulan, 9 bulan. Sampai kemarin itu cadangan air kita juga berkurang. Kemarau panjang, pohon-pohon banyak yang mati, ternak-ternak banyak yang mati. Karena perubahan iklim.

Pertanyaan 4 :

- Kira-kira Solusi apa yang bisa bapak/ibu beri untuk mengurangi dampak perubahan iklim ini?

Narasumber 1 : menurutku itu ya kurangi aktivitas di luar rumah ya contohnya nanam pohon di depan rumah ya kan udah itu sampah itu dibuang pada tempatnya atau di kuburkalau di dalam rumah kita kan mengurangi aktivitas di luar rumah berarti di dalam rumah misalnya air yang enggak dipakai kita matikan listrik yang enggak penting dicocok kita cabut juga kita kan bisa mencegah kebakaran, pemerintah itu datang ke desa-desa itu  menjauh kasih kesehatan gratis pada masyarakat kan masyarakat itu enggak semuanya orang kaya juga ada orang susah orang sederhana kayak gitu dikasih solusinya kayak gitu inilah kalau misalnya akibatkan musim panas ke musim dingin biang keringat yang gatalgatal yang melempum-lempum solusinya ini diedukasiin lagi ke masyarakat

Narasumber 2 : solusi nya seperti itu, kita membersihkan rumah semua yg ada di lingkungan kita bersihkan seperti kaleng"yg bergenang"kita bersihkan semua sampah" di bersihkan biar dah bersih dan kita pun bisa menghirup udara sengar kita pun sehat

Narasumber 3 : Kurangi efek dampak rumah kaca, kemudian perkebunan sawit yang terlalu menjamur di daerah saya itu dikurangi. Bisa dirubah ke perkebunan yang bentuknya yang lain, misalnya kayak karet. Yang lain lah, yang tidak terlalu banyak menghisap cadangan air di tanah.

Pertanyaan 5 :

- Apa Yang bisa ibu/bapak lakukan untuk mengurangi perubahan iklim di desa ini ?

Narasumber 1 : contohnya nanam pohon di depan rumah ya kan udah itu sampah itu dibuang pada tempatnya atau di kubur kalau di dalam rumah, air yang enggak dipakai kita matikan listrik yang enggak penting dicocok kita cabut juga kita kan bisa mencegah kebakaran,

Narasumber 3 : Reboisasi, penanaman penghijauan. Itu yang bisa kita buat sementara ini

Pertanyaan 6 :

- Apa penyakit yang sering muncul di tengah masyarakat/ yang sering dialami oleh masyarakat di daerah tersebut?

Narasumber 1 : ya itu biang keringat ke badan anak-anak itu loh kayak mana yang lempung-lempung kayak gitu timbul merah-merah gitu ke badan gitu kebanyakan sih anak-anak yang kena

Narasumber 3 : Banyak yang terserang sakit kepala yang hebat karena panas, cuaca panas yang ekstrimbisa juga menyebabkan sakit jantung, kemudian flu, pilek, batuk, kemudian gangguan kulit.

Pertanyaan 7 :

- Menurut Bapak/Ibu apakah jumlahnya meningkat dari tahun2 sebelumnya? Dan jika iya, apa penyebab meningkatnya penyakit tersebut?

Narasumber 1 : kayaknya selama habis Covid malah meningkat bukannya malah menurun karena cuaca itu tadi

Narasumber 2 : ya meningkat karena suhu"itu cuacanya tidak bisa di prediksi makanya lingkungan ini pun seperti lingkungan saya tinggal sekarang sampah"pun masi banyak ada yang tidak mau di angkat tukang sampah sampah nya jadinya itu kan sampah sampah itu bertebaran di jalan jalan itukan sejenis virus jadi istilah nya seperti kepling di sini seharusnya mengajurkan kami untuk bergotong royong supaya lingkungakan kami di bersihkan sampah sampah semua biar lingkungan kami bersih itu dan itu satu solusi menghindari penyakit"tadi

Narasumber 3 : penyebabnya itu tadi, dampak dari lahan-lahan yang, yang awalnya itu untuk pertanian, sekarang berubah jadi perumahan, kemudian penggunaan-penggunaan pesticida yang secara meningkat, kemudian penggunaan air tanah yang pakai sumur bor itu yang besar-besaran, itu salah satu dampak yang menciptakan perubahan iklim

Pertanyaan 8 :

- Menurut Bapak/Ibu apakah perubahan iklim mempengaruhi/merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya penyakit tersebut? Jika iya, mengapa?

Narasumber 1 : mempengaruhi lah jadi meningkat lah karena perubahan iklim tadi itu dari dari hujan ke panas jadi kan badan jadi enggak enak jadi sakit contohnya batuk, sakit tenggorokan, pilek kan karena perubahan iklim itu tadi

Narasumber 3 : Batuk ya kalau musim panjang kemarau, kan jadi debu-debu itu pada naik semua, jadi bibit penyakit pada meningkat, jadi pada batuk, gangguan tenggorokan, pilek, demam, infeksi saluran pernafasan

Pertanyaan 9 :

- Apakah ada pesan yang ingin bapak / ibu sampaikan?

Narasumber 1 : aku sampaikan untuk pesan untuk masyarakat lah masyarakat baik ya diterima kalau nggak baik ya jangan diterima kalau menurutmu ya buang sampah pada tempatnya menanam pohon kurangi keluar rumah ke aktivitas di luar kalau memang enggak perlu kalau kayak memang enggak perlu karena kan ini ada musiknya musim apa musim hujan sama musim panas kayak gitu kadang nanti sore bisa panas malah hujan malam panas sekali paginya hujan jadi dikurangin gitu aja buang sampah pada tempatnya kayak gitu mengurangi juga banjir kayak gitu itu aja sih kalau untuk pemerintahnya ya maksudnya ya didatengin lah apa masyarakatnya dikasih solusi oh kalau gatal-gatal ini obatnya gini gini kurangnya aktivitas di luar rumah kalau yang enggak perlu

Narasumber 2 : harus jaga kesehatan kebersihan, kebersihan itu datang nya dari rumah dan untuk seluruh masyarakat harus juga menjaga kebersihan di sekitar nya karena ada pepatah bilang rajin itu pangkal sehat jadi untuk semua warga mari membersihkan lingkungan kita supaya kita hidup tentram damai dan sehat

Narasumber 3 : kita harus bisa menjaga. Ini, keseimbangan antara, keseimbangan inilah, biar efek rumah kaca tidak terlalu meningkat. Kemudian perambahan, biasanya lahan itu digunakan untuk perkebunan, sekarang berubah jadi lahan sawit. Kalau bisa ya jumlahnya. Ini biar tidak cadangan air kita itu makin merosot, makin menurun.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami dapat dari para narasumber yaitu : Menurut para narasumber perubahan iklim adalah perubahan drastis cuaca dan suhu yang menyebabkan cuaca berganti-ganti dengan cepat, serta kemarau dan hujan yang tidak teratur. Dampak Perubahan iklim berdampak pada kesehatan, terutama pada anak-anak yang daya tahan tubuhnya lebih lemah. Penyakit seperti biang keringat, gatal-gatal, flu, alergi, dan batuk sering muncul. Perubahan suhu yang ekstrim dan kemarau panjang meningkatkan risiko penyakit seperti sakit kepala, sakit jantung, serta gangguan kulit. Pengalaman dari narasumber : narasumber merasakan dampak fisik seperti keringatan berlebihan, batuk, pilek, dan masalah kulit akibat cuaca yang tidak menentu dan suhu yang ekstrim. Musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya menyebabkan kekurangan air, kerusakan tanaman, dan kematian ternak.

Solusi yang diberikan oleh narasumber : Menanam pohon dan menjaga kebersihan lingkungan, Mengurangi aktivitas di luar rumah dan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, Edukasi masyarakat tentang kesehatan dan kebersihan, Mengurangi efek rumah kaca dan mengatur penggunaan lahan untuk perkebunan.

Tindakan yang dapat dilakukan : Menanam pohon dan melakukan reboisasi & Mengelola sampah dengan benar dan mengurangi penggunaan listrik yang tidak perlu. Peningkatan Penyakit : Jumlah penyakit meningkat setelah pandemi Covid-19 karena cuaca yang tidak dapat diprediksi dan lingkungan yang kurang bersih, Faktor-faktor seperti perubahan penggunaan lahan dan penggunaan pestisida juga berkontribusi pada peningkatan penyakit.

3.2 SARAN

Adapun beberapa saran yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan:

1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Menerapkan kebijakan dan praktik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti menggunakan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Ini dapat mengurangi polusi  udara dan dampak kesehatan terkait seperti penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

2. Mengurangi Paparan Polusi Udara: Mengadopsi langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara, termasuk pengendalian emisi kendaraan dan industri, serta meningkatkan ruang hijau di perkotaan untuk menyerap polutan udara.

3. Mengembangkan Program Kesehatan Masyarakat: Mengembangkan program kesehatan masyarakat yang fokus pada pencegahan dan mitigasi dampak perubahan iklim, seperti kampanye hidrasi selama gelombang panas, serta promosi kebersihan dan sanitasi untuk mencegah penyakit terkait air.

4. Penggunaan Produk Ramah Lingkungan: Edukasikan masyarakat tentang pentingnya menggunakan produk ramah lingkungan, seperti tas belanja kain, botol minum reusable, atau barang-barang dengan kemasan minimalis.

5. Penyediaan tempat sampah yang memadai dan strategis : penyedian tempat sampah sangat penting dalam upaya mengurangi pembuangan sampah sembarangan. Dengan menyediakan tempat sampah yang memadai dan terkelola dengan baik, diharapkan dapat mengurangi kecenderungan masyarakat untuk membuang sampah sembarangan dan meningkatkan kebersihan lingkungan secara keseluruhan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun