Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Perlukah Demokrat Mengadukan Metro TV ke KPI?

24 Februari 2012   02:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:15 535 0
Partai Demokrat semakin menunjukkan kalau mereka sedang kebakaran jenggot dengan beberapa tekanan dari media massa. Hal ini terbukti dengan pengaduan Partai Demokrat kepada KPI atas pemberitaan Metro TV. Perlukah pengaduan semacam itu? Saya rasa tidak perlu. Pemberitaan Metro TV adalah salah satu bentuk kebebasan pers yang telah pemerintah berikan kepada setiap media massa sejak bergulirnya reformasi. Memang, media televisi ini cenderung lebih kritis dan sangat menyerang Partai Demokrat, tetapi mengadukannya ke Komisi Penyiaran itu adalah tindakan berlebihan. Pengaduan ini malah akan menjadi semacam bumerang bagi Partai itu sendiri. Analogi ini saya ambil karena pengaduan itu hanya akan memunculkan sinisme dari masyarakat seiring dengan maraknya pemberitaan kasus korupsi para petinggi partai.

Terlebih lagi, pengaduan ini justru akan memunculkan anggapan bahwa pihak stasiun televisi adalah pihak yang terdzolimi dengan kekuasaan partai ini. Juga, pengaduan ini akan mengindikasikan bahwa pemerintah mencoba membatasi peran media massa dalam mengkritik dan menyiarkan setiap peristiwa yang berhubungan dengan pemerintahan. Kita tentu saja tidak bisa memungkiri bahwa media massa memiliki peran yang luar biasa dalam membentuk opini publik. Dan, pemberitaan yang gencar mengenai kasus-kasus yang melibatkan partai demokrat akhir-akhir ini akan mempengaruhi pamor partai demokrat di mata masyarakat. Dan, alasan inikah yang membuat mereka mengadukan Metro TV mengingat tingkat eletabilitas partai menurun drastis akhir-akhir ini? Namun, apapun itu rasanya sangat tidak perlu pengaduan ke KPI karena pemberitaan yang media massa lakukan untuk partai ini seharusnya bisa menjadi koreksi dan evaluasi partai sehingga citra partai tidak akan semakin menurun di mata masyarakat.

Kalau boleh dikata untuk semua partai politik di negeri ini, rakyat tidak memerlukan pencitraan dalam bentuk apapun kalau ternyata kebohongan yang terjadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun