Kemarin sore, sekembalinya saya dari pertemuan dengan teman-teman asal Papua di kompleks kampus Universitas Indonesia, saya bergegas kembali ke kost saya di sekitar kampus Institut Pertanian Bogor. Sambil menenteng batagor dan es doger titipan teman kost saya yang saya beli di sekitar Stasiun Bogor, agak kerepotan saya mencari kunci kost saya, tidak sabar rasanya ingin membuka laptop dan berselancar di dunia maya. Saya bukan seorang addict yang harus berhubungan dengan teman-teman saya di jejaring sosial, hanya saja dalam perjalanan di KRL Depok-Bogor kemarin, saya sempat membaca tentang perkembangan perjuangan Papua di Vanuatu yang menarik. Tapi karena lambatnya jaringan internet plus lowbat-nya telephone genggam saya, saya tidak sempat membaca berita tersebut. Akhirnya saya harus menderita syndrome ingin tahu sepanjang perjalanan saya sampai ke kost.