Sahrul ingin sekali, sekali saja dalam hidupnya mendapatkan piala. Ibunya adalah seorang guru di sebuah sekolah dasar. Sahrul sering diikutkan lomba mewakili sekolah tempat ibunya bekerja. Hal itu bukan karena Sahrul adalah anak guru, melainkan karena dia dianggap memiliki prasyarat dan kompetensi yang diperlukan untuk masuk dalam kandidat perlombaan. Selama ini Sahrul sudah berusaha maksimal saat lomba mewarnai, menggambar, menulis puisi, maupun deklamasi. Sahrul tak mengerti mengapa di akhir perlombaan tetap saja namanya tak pernah disebutkan sebagai pemenang perlombaan.
KEMBALI KE ARTIKEL