Alun-alun banyak juga ditulis dengan Aloen-aloen (ejaan lama) atau Aloon-aloon (ejaan Belanda). Alun-alun (menggunakan EYD) menurut Van Romondt (Haryoto, 1986:386) pada dasarnya merupakan halaman depan rumah dalam ukuran yang lebih besar. Alun-alun, bila merujuk pada sejarah terbentuknya di keraton Mataraman (kemudian Yogyakarta dan Surakarta) merupakan tempat
gladi yudha (berlatih perang) bagi prajurit kerajaan, penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah raja kepada rakyat, pusat perdagangan rakyat, juga hiburan.
KEMBALI KE ARTIKEL