memilih dirinya untuk bersaksi
apa yang mesti tergores
untuk sekedar menuang kata
pahami sebentuk rasa
yang terdalam tak terselami
dan menggunung tak tergapai
ketika rindu tak lagi mampu
menemani cumbu nyala lilin di gelap malam
berkabut segenap rasa
menggeliat bersama bayang
di dinding gulita karena angin menggoncang mengharu biru
ketika rindu tak lagi tahu di mana ia harus bersemayam
tinggal mematung sendiri di bayangan hari
tak tentu,
dan kepastian yang salah dan bukan dirinya
ketika rindu berkelebat menusuk
terpenjara di antara reruntuhan asa
dan meratap,...masih mungkinkah
sebentuk cerita dalam canda
menggetarkan sukma, menoreh, mengiris
ketika rindu tak tahu jalan pulang
tersesat menghantar dan terjerembab
tak kuasa menahan, memijak sepi
dan benar benar sepi
ketika rindu sampai seribu tahun
tak lelah menanti meski tak tahu akhir
tak menunggu hari, jemu terhempas
dan menua bersama waktu
ketika rindu memanah
menyisakan perih
karena tak mampu terganti
tak kan pernah terganti...
ketika merindumu....