Nama Flores adalah pemberian portugis yang berarti bunga, dinamai Flores katanya dahulu daerah ini dipenuhi dengan bunga-bunga cantik, sekalipun saat ini saya tidak menemukan banyak bunga mungkin saja benar alasan itu karena seluas mata memandang, saya menemukan banyak pepohonan yang sewaktu-waktu dapat berbunga. Flores juga dipenuhi dengan gunung-gunung yang pepohonannya rindang. Saat melintasi Bajawa Maumere seolah kami sedang memutari gunung dan lembah, dari gunung satu ke gunung lainnya, dari lembah satu ke lembah lainnya. Jalan raya yang dilalui kendaraan berada di tepian gunung yang sebelahnya jurang, jalur ini cukup menegangkan kadang kala  membuat jantung ini serasa mau copot karena khawatir kendaraan yang ditumpangi terperosok ke jurang. Jika diumpamakan rambut, lintas Ende Maumere ini ibarat rambut kriting bergelombang dan kriwil. Sungguh pemandangan yang luar biasa menakjubkan, selama perjalanan kami bisa menikmati luasnya alam yang menyegarkan. Kadang terlintas dalam pikiran kapan lintas Flores ini dibuat, masa belandakah atau pasca merdeka. Jika masa belanda mungkin kah hasil kerja paksa? Ah itu sekedar pertanyaan karena saya teringat pada cadas pangeran yang banyak memakan korban saat pembangunannya  di masa Daendels gubernur Hindia Belanda.
KEMBALI KE ARTIKEL