11 Maret 2022 14:50Diperbarui: 11 Maret 2022 15:002905
Gemericik hujan menemani Bu Nur berjalan menyusuri jalan yang belum begitu terang karna waktu baru menunjukan pukul 6. Dengan tarikan napas yang agak cepat Bu nur terus berjalan sambil merangkai kata kata yang hendak diucapkannya saat bertemu erah, amarah yang ada dalam dirinya meluap luap sampai Bu nur tidak menyadari bahwa beliau sudah dekat dengan rumah erah.Sayup sayup terdengar suara angin meniupkan dedaunan, membuat Bu Nur merasakan dinginnya cuaca di pagi hari. Daster tipis yang menutupi tubuhnya tidak bisa menahan hembusan angin yang masuk ke dalam pori pori tubuh Bu nur. Sesekali tangan Bu nur menggosok gosok kedua lengan nya berharap ada sedikit kehangatan namun tetap saja dingin itu sepertinya tidak bisa menjauh dari tubuh Bu Nur. Jarak rumah erah tidak begitu jauh dari tempat Bu Nur, dengan payung lusuhnya Bu Nur bersikeras untuk menemui erah karna ada hal penting yg harus di bicarakan, padahal Clau anak keduanya sudah berusaha melarang untuk pergi.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.