Sejak zaman dulu, sudah banyak wanita-wanita yang bekerja untuk membantu meringankan beban perekonomian keluarga. Membantu suami dalam mencari nafkah. Dan bahkan banyak wanita-wanita yang menjadi tulang punggung keluarganya. Hal ini terdorong oleh rasa tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya. Para ibu tidak mungkin diam saja menghadapi keadaan keluarganya yang sedang kesulitan keuangan. Hati seorang Ibu tergerak untuk berjuang juga demi keluarganya, demi anak-anak tersayangnya. Setiap Ibu tidak ingin anak-anaknya kekurangan, anak-anaknya kelaparan, anak-anaknya berada dalam keterbelakangan, tidak sukses seperti anak-anak yang lain. Setiap Ibu ingin anak-anaknya berkecukupan dalam segala hal, sehat secara phisik dan bathinnya, sukses seperti anak-anak yang lainnya. Karena dasar rasa itu, seorang Ibu berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Berjuang mencari dan mengumpulkan rupiah demi rupiah, sesuai dengan cara dan kemampuannya. Bahkan ada juga yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan rupiah. Dengan satu tekad semua demi anak dan biarlah dosa nanti Ibu yang akan menanggung semua. Tidak sedikit para Ibu yang harus bercucuran keringat dan air mata untuk mengais beberapa rupiah, demi sang anak . Atau menerima perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain, karena dia berutang beberapa rupiah, itu juga dilakukan demi sang anak. Menahan rasa lapar dan dahaga sudah biasa buat Ibu. Dan semua pengorbanan ini cukup dia dan Tuhan yang tau.
KEMBALI KE ARTIKEL