Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tanaman Aphrodisiak Tingkatkan Gairah Seksual

8 Juli 2011   08:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50 1846 0

Sayangnya, menurut Umi, pasak bumi dan kayu akuai sulit tumbuh di Jawa. Untuk penyediaan bahan baku, pasak bumi perlu mengambil dari pedalaman Kalimantan dan kayu akuai dari pedalaman Papua. Keterbatasan biaya penelitian membuat Umi tak bisa meneliti lebih lanjut. Ia tak sempat mengidentifikasi zat aktif apa yang bisa membuat tanaman itu berkhasiat sebagai aphrodisiak. Penelitiannya baru sampai pada pembuktian bahwa ekstrak kulit kayu (batang) kedua tanaman itu bisa meningkatkan hormon testosteron pada kelinci.

Menurut Umi, secara tradisional biji daun sendok yang direbus juga sering digunakan untuk aphrodisiak. “Tapi itu belum diteliti, masih pengalaman empiris.” ungkap Umi, pemilik kebun tanaman obat Taman Syifa, Bogor, Jawa Barat. Penelitian perlu untuk membuktikan apakah biji daun sendok bekerja mempengaruhi produksi hormon reproduksi atau tidak.

Taman Syifa, koleksi kebun tanaman obat milik Umi lebih banyak memproduksi jamu untuk kesegaran tubuh, pelangsing, dan mengurangi stress. Misalnya jahe, ramuan secang, dan sirup pala bisa berfungsi untuk tonik dan meningkatkan ketahanan tubuh. Ramuan secang yang diproduksi Umi terdiri dari ekstrak kayu secang, kapulaga, jahe, kemukus, dan cabe jawa.

Khusus untuk wanita, Umi menyebut tabat barito, ramuan dari pedalaman kalimantan itu juga berfungsi untuk meningkatkan gairah seksual wanita. Selain itu, ramuan yang dikenal sebagai rapat wangi misalnya majakane dan daun sirih. Sayangnya, kedua ramuan tradisional untuk wanita itu belum dibuat Umi. Sebab, menurutnya konsumen yang berminat mencari ramuan untuk meningkatkan gairah seksual ini lebih jarang dibandingkan pelanggan yang mencari ramuan pelangsing atau ramuan untuk meningkatkan ketahanan tubuh (tonik).

Tak Mutlak Dibutuhkan

Sebenarnya, aphrodisiak tak mutlak dibutuhkan tubuh. Bahkan, bila mengkonsumsi terlalu sering malah bisa berakibat negatif. “Tidak boleh sering-sering, dosis rendah, dan lihat komposisi bahan.” begitu saran Umi jika hendak mengkonsumsi jamu atau obat yang dipromosikan sebagai aphrodisiak, tonik, ataupun obat kuat.

Umi memberi contoh tablet yang bisa membuat ukuran penis lebih besar dengan cara membuat pembuluh darah di penis membesar. Menurut Umi, pemakaian yang terlalu sering malah bisa menimbulkan efek negatif bagi jantung. “Obat itu merangsang kerja jantung yang memompa darah lebih cepat karena aliran darah ke pembuluh darah di penis lebih banyak. Kalau jantungnya tidak kuat, bisa berbahaya.” ungkap Umi.

Karenanya, Umi menyarankan sebaiknya melihat dosis dan aturan pemakaian yang dianjurkan. Lebih baik mencoba dulu setengah dari dosis anjuran tersebut.Menurut Umi, penggunaan aphrodisiak sebenarnya tak diperlukan jika kondisi badan fit dan tidak stress. “Aphrodisiak itu buat orang yang sering stress, badan sudah capek atau loyo biasanya libido menurun.” papar Umi.

Jika ingin aman, lebih baik meminum ramuan yang bisa membuat pikiran dan badan rileks, untuk memulihkan tenaga. Ramuan tonik alami semacam jahe atau sirup pala bisa digunakan untuk memulihkan stamina.

Selain itu, aphrodisiak sebenarnya diperlukan untuk orang-orang yang mengalami disfungsi seksual. Menurut Umi, disfungsi seksual bisa terjadi yaitu gangguan hormon, maupun umur yang kian menua. “Biasanya kalau sudah tua semakin loyo, jadi perlu aphrodisiak.” ujar Umi tersenyum.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun