"Ketika SMP matanya tak bisa melihat sebelah, lalu sembuh, bisa melihat total. Ketika SMA lambungnya yang kena. Di waktu berikutnya motoriknya yang terserang, membuat lumpuh. Setidaknya ada 10x serangan dalam jangka 10 tahun. Baru sekitar 3 tahun lalu terdiagnosa bahwa ini penyakit MS." Demikian orang tua salah satu penderita MS bercerita.
Pengalaman Mbak Kanya Puspokusumo, seorang penderita MS yang kini merupakan Presiden organisasi Multipel Sklerosis Indonesia, lain lagi. Tahun 1997 gejala serangan bermula. Tanpa diketahui sebabnya, Mbak Kanya sempat lumpuh selama seminggu. Setelah itu sembuh lagi seperti sedia kala. Ketika kuliah di Jepang pada 2001, Mbak Kanya terdiagnosa MS setelah dilakukan pemeriksaan MRI, lumbar puncture, dsb. Kala itu sempat mengalami lumpuh selama sebulan. Karena penyakit MS yang dideritanya, dirinya pernah mengalami 3x lumpuh plus koma selama seminggu.
Saya cukup terkejut mendengar cerita itu. Melihat sosok Mbak Kanya yang energik dan ceria, kelihatannya Mbak Kanya sehat walafiat, sama sekali tak terduga memiliki riwayat pengalaman seperti itu. Ternyata penyakit MS itu bisa berdampak pada disabilitas. Meski kasus MS masih terbilang sedikit, penyakit ini perlu diwaspadai oleh masyarakat dan petugas medis.