Maraknya hunian mewah di ibu kota Jakarta membuat jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin dalam. Orang-orang kaya dengan nyaman tidur di hunian berharga ratusan juta sampai milyaran, sementara rakyat miskin ada yang sampai tidur di gerobak (manusia gerobak) karena tidak punya tempat tinggal. Hunian mewah itu menjadikan orang kaya secara eksklusif memisahkan diri dari kehidupan si miskin. Bagaimana mereka bisa peka terhadap keadaan si miskin?