Apa yang ada di benak seorang pelajar belasan ketika guru Biologi plus wakil kepala sekolah nya menginginkan hal yang tak seharusnya dia lakukan karena itu bukanlah waktu dia dan kapasitas dia sebagai pelajar untuk melakukanya tentu ada keterpaksaan dan rasa tertekan disana ,walaupun usia nya sudah belasan dan masih kategori remaja tetapi mereka tetaplah anak tak pantas ia mendapatkannya .
Kini setelah berbulan bulan di pendamnya terbongkarlah semuanya , waktunya terpecah konsentrasi antara urusan sekolah menjelang ujian kelulusan dan masalah pribadi yang dihadapi , dengan di kelilingi antara orang yang mendukung dan mencibirnya tetapi sepanjang itu adalah kebenaran semoga dia tegar dan kuat menjalaninya karena masa depannya masihlah panjang .
Pak guru boleh saja mengajarkan biologi dan mengenal betul anatomi karena ada dimata pelajaran yang di ajarkannya tetapi bukan untuk di praktekan pada muridnya , kalaulah pak guru iseng atau ada masalah di keluarga bukan murid anda yang menjadi pelampiasannya kenapa tak anda gunakan agama sebagai perisai untuk membentengi nafsunya.
Kini apa yang pak guru dapat ? anda di nonaktifkan dan mulailah hari hari pak guru sebagai pesakitan dan terancam jabatan wibawa yang selama ini di sandangnya dan ini menyeret juga ke nama baik sekolah itu terbukti ketika kepala sekolah juga sempat meminta kepada si murid untuk tak melanjutkan kasusnyadan berdamai , sehingga walaupun ada mediasi tetap saja harus di selidiki dan tugas KPAI lah untuk mengawal kasus ini hingga tuntas agar kelak di kemudian hari tak ada lagi anak yang terzalimi akibat guru bejat ini .