Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Apa Sebabnya Penipu Melalui SMS Ini Masih Rajin Menjerat Mangsa?

3 Januari 2013   14:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33 1337 1

Transfer saja uangnya ke nomor rekening xxxxxxx atas nama Anu di Bank Anu.  Atau "Tolong  kirimkan mama pulsa ...." dan blaa bla..blaa....

Siapa coba yang tidak pernah menerima  sms aneh dari nomor tak di kenal yang isinya seperti ini ? Mungkin tidak cuma sekali. Saya pun cukup sering menerimanya.  Tentu saja dari nomor yang berbeda-beda. Basi banget kaaan...? Tapi anehnya kok sms semacam itu masih ada ya hingga saat ini. Sampai saya pikir, pastilah ada saja orang yang terjebak. Sebab kalau tidak, mana mungkin penipu itu tetap eksis dengan modus operandi yang sudah basi. Siapa yang pernah kena hayooo.....ngakuuu.... Kalau hari gini masih ada yang tertipu, waaaddduh !

Kalau dulu marak dengan sms mama minta pulsa, seperti  yang ada di gambar di atas ini. Sekarang sms itu sudah jarang.  Tapi yang masih saja beredar adalah sms yang  isinya minta uang untuk ditransfer ke sebuah nomor rekening.  Naah, yang kemudian belakangan ini muncul adalah sms dari IBU ANI tentang tanah si penerima sms yang katanya mau dijual, sudah survey dan sudah cocok harga. Lalu si penerima sms diminta menghubungi suaminya di no 08 2375833345 a/n Dr. H. HENDRA.

Beberapa hari yang lalu saya menerima sms seperti ini. Karena tidak merasa jual tanah (lagi juga gak punya !), langsung saya curiga ini modus penipuan gaya lama dengan modifikasi sedikit berbeda. Tentang tanah mau dijuallah, anggota keluarga yang kena musibahlah, sampai hadiah puluhan juta dari salah satu produk  minuman supleman, semua ini ujung-ujungnya adalah  penipuan !

Jika sms yang isinya minta transfer uang, menurut pengamatan saya, mungkin ada 2 target. Pertama adalah mencuri pulsa melalui balasan si penerima sms. Yang kedua, berharap uang hasil transfer ke nomor rekening tertentu. Si penipu mungkin berspekulasi, dari sekian banyak sms yang terkirim (entah dari mana dia dapat nomor kita) mungkin saja ada yang memang sedang melakukan transaksi dengan rekan bisnis, dan kebetulan sedang menunggu kiriman nomor rekening. Satu saja orang yang terperangkap karena lengah dan kurang teliti, lumayan sekali buat si penipu. Apalagi jika mujur dapat nilai transaksi besar. Biaya pengiriman sms itu murah sekali kok, bahkan ada yang gratis hingga ratusan sms ke semua operator. Ini memudahkan modus operandi mereka.

Awalnya kita tak menyadari ketika masih menerima sms senada ini untuk yang ke sekian kali. Sebagian orang mungkin tak menggubrisnya, Meskipun sedikit terganggu,  tapi inilah tindakan yang paling tepat. Reaksi sebagian lainnya adalah otomatis membalas sms dengan ngomel-ngomel bahkan cacian ke si pengirim.  Karena kita sudah tahu itu cuma penipuan.  Untuk model sms yang muncul belakangan ini, seperti tanah yang dijual, saya tidak tahu apakah menggunakan modus operandi yang sama dengan sms minta pulsa ? Ketika anda menerima sms semacam ini apa biasanya yang anda lakukan ?

Apapun metode yang paling mungkin dijalani si penipu, mencurian pulsa maupun kejahatan didunia maya, yang saya lihat adalah kemampuannya dalam penguasaan Informasi dan Teknologi (IT). Penipuan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi hanya bisa dilakukan oleh orang-orang pinter yang tidak terserap lapangan pekerjaan. Orang-orang yang diberi kelebihan otak encer yang  menjadi pengangguran tentu saja lebih membahayakan apalagi jika imannya juga kurang. Jika sudah terkait dengan iman yang bermuara pada akhlak, pekerjaan apapun yang dilakukan kencenderungan untuk memperkaya diri melalui jalan pintas seperti korupsi dan sejenisnya menjadi sulit dihindari. Apalagi ditengah sistim yang memberi peluang untuk mencuri. Orang-orang bodoh yang hanya mengandalkan otot, paling nodong, jambret atau "tukang palak".  Orang-orang cerdas yang mengasai IT, tanpa iman yang melekat disanubari, mereka lebih berbahaya bagi negeri. Yang terserap lapangan pekerjaan ataupun tidak, kecerdasannya tak membawa kemaslahatan untuk orang banyak.  Bagaimana jika menjadi pejabat publik dan penentu kebijakan,sudah dapat dipastikan tidak akan berpihak pada rakyat tapi malah menipu dan mencuri uang rakyat.

Anehnya, meskipun sudah banyak masyarakat tahu model penipuan begini, karena sudah pernah di ulas di berbagai media, kok masih saja sms seperti ini beredar lagi. Si penipu tentunya berharap kita bereaksi dengan membalas sms. Isinya bisa sekedar ngomel, mencaci, hingga mendoakan si pengirim suapaya insyaf.  Reaksi orang tentu beragam.Tak penting apa isi sms yang kita buat, karena  mereka hanya ingin nomor HP kita masuk ke sistimnya. Adakah diantara kita yang pernah melakukan ini ? Padahal ternyata itulah yang diharapkan si pengirim.

Buat temen-temen yg masih menerima sms kayak gini, sebaiknya langsung delete aja. Jika merasa mencurigakan, tidak perlu di balas. Siapa tahu maasih sama seperti dulu, pulsa kita amblas. Karena dengan membalas berarti memasukkan kode-kode angka di nomor Hp kita kedalam sistim mereka lalu menguras pulsanya. Faktanya, meskipun sudah basi, modis penipuan semacam ini masih saja ada. Tinggal polri harus lebih kreatif membongkar lebih banyak berbagai bentuk  penipuan berbasis teknologi termasuk kejahatan di dunia maya.

Salam Hangat dan Semangat :)

Etty Lismiati

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun