Sampai saat ini, jumlah dan variasi materi ajar BIPA masih minim. Materi ajar BIPA yang sudah disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pun belum dapat dikatakan memenuhi kebutuhan komunikasi yang dimaksud. Materi tata bahasa, keterampilan berbahasa, dan budaya disampaikan secara integratif, tetapi kegiatan belajar di dalamnya belum sepenuhnya menjembatani pemelajar asing untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara layak dengan memperhatikan konteks, masyarakat, dan budaya Indonesia. Selain itu, bahan ajar BIPA yang menggunakan budaya lokal sebagai muatan materinya juga belum banyak dibuat dan digunakan. Padahal, mengajarkan BIPA melalui budaya lokal di mana pemelajar BIPA belajar amat penting karena bisa meningkatkan pemahaman lintas budaya dan menyajikan situasi berbahasa yang nyata, kontekstual, dan komunikatif.
KEMBALI KE ARTIKEL