Pukul delapan pagi. Tak ada yang lebih menyenangkan ketimbang jalan pagi di pinggir jalan raya, menuju stadion terdekat, lalu pulang. Hal itu sudah menjadi kebiasaan selama aku tinggal di kota ini. Berbulan-bulan yang kusorot hanyalah waktu yang kuhabiskan untuk jalan-jalan pagi. Sekarang aku tiba dititik jenuh. Bukan hanya jenuh pada kebiasaan ini, tapi juga pada kota ini.
KEMBALI KE ARTIKEL