Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Pengaruh Mukbang terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

20 Februari 2024   21:22 Diperbarui: 20 Februari 2024   23:06 213 1
Di era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi membawa banyak dampak bagi penggunanya. Adanya kemudahan dalam mengakses berita dan informasi terkini merupakan salah satu dampak yang bisa kita rasakan dari adanya kemajuan teknologi. Seperti saat ini, salah satu fenomena terkait dari adanya penggunaan internet di Indonesia adalah dimana para pengguna internet melakukan kegiatan makan sambil merekam. Tren ini, seringkali mengunggah video yang berisi makanan makanan rendah gizi dan mengandung sangat banyak gula, kalori, lemak, natrium dan juga tinggi kolesterol. Tren ini dikenal sebagai mukbang, yaitu tren yang menyiarkan kegiatan makan melalui internet dan mulai mendapatkan rekognisi pada tahun 2011 silam. Mukbang sendiri berasal dari Bahasa Korea “먹방” (meokbang), yang berasal dari penggabungan kata “먹다” (meokda) yang berarti “makan” dan “방송” (bangsong) yang berarti “siaran”. Mukbang sebenarnya sudah menjadi budaya yang populer di berbagai negara dan ide dari tren pertama kali dicetuskan di Korea Selatan pada tahun 2010. Secara umum, istilah ini dapat diartikan sebagai kegiatan yang menyiarkan saat makan. Mukbang ini merupakan tren yang popular di Indonesia yang terdiri dari beberapa jenis seperti siaran makan yang memberikan informasi dan fakta tentang makanan (food review) atau perlombaan makan (mukbang challenge). Dapat disimpulkan jika siaran mukbang ini berisi kegiatan makan yang direkam lalu siarkan ke media sosial seperti dengan bertujuan untuk dilihat oleh masyarakat. Meskipun banyak orang yang menganggap tren mukbang ini hanya sebagai hiburan semata, namun pada kenyataannya banyak pembuat konten yang menjadikan tren mukbang ini sebagai pekerjaan utama mereka. Tren ini sangat cepat menyebar luas secara global, termasuk ke Indonesia dengan adanya bantuan dari sosial media. Menurut data dari APJII, (2017), Indonesia menduduki urutan kedua untuk kategori negara yang paling sering mengakses sosial media pada tahun 2017. Menurut penelitian Rachman et al., (2016), media sosial sendiri memiliki pengaruh yang cukup krusial terhadap perilaku dan pola makan seseorang. Adanya perubahan perilaku konsumsi dapat mempengaruhi pemilihan makanan dan juga porsi makan pada seseorang, hal inilah yang menjadi kekhawatiran akan terjadinya ketidakseimbangan asupan zat gizi yang dapat berdampak pada kekurangan, kelebihan, dan ketidakseimbangan zat gizi pada manusia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun