Sementara tokoh dalam video terus mencari alibi, mencari kambing hitam, Saya sepakat dengan komentar yang dilontarkan budayawan Aswendo Atmowiloto,- soal siapa yang menyebarkan video itu ke publik, soal rajia hape di sekolah-sekolah, itu adalah urusan yang berikutnya. Yang perlu di utarakan oleh orang yang mirip, dalam hal ini pemeran dalam video yang menghebohkan itu,- perlu memberikan klarivikasi lebih dahulu.
Sementara menurut sumber yang beredar di kalalangan media yang meliput di mabes Polri, Cut Tari dalam pemeriksaan di depan polisi,- tidak megakui bahwa yang didalam potongan gambar bergerak yang menimbulkan kehebohan itu,- bukanlah dirinya.
Khabar tentang Ariel-Luna yang mengantongi nama orang yang dicurigai,- adalah hal baru yang perlu segera disikapi oleh publik. Bahwa dirinya,- adalah korban. Korban dari peredaran video ini,- bahwa akibat dari beredarnya video menghebohkan ini,- mereka terpaksa kehilangan kontrak,- pembatalan kesempatan untuk lebih tenar lagi.
Kisah bawa Ariel-Luna adalah korban,- kembali saya sepakat dengan pernyataan Aswendo. Betul mereka korban. Apakah korban akibat diri sendiri ? atau akibat orang lain yang menjadi mereka korban ?
Ini yang perlu segera ditegaskan. Ariel Luna apakah video itu milik anda ? masalah orang yang mencari tahu,- mencari informasi tentang seorang publik figur biarlah terus mengalir,- biarlah terus mendapat hak dari kebebasan mendapatkan informasi,- mendapat sumber informasi yang memenuhi keingin tahuan.
Masalah untuk anda adalah,- katakan kepada publik. Bahwa video tersebut milik anda atau bukan ? Untuk apa ? Supaya khabar miring tentang Ariel-Luna segera berakhir. Begitukan ?