Syukur Koun bisa kuliah di San Jose University. Tapi ia milih drop out. Ia lebih suka belajar programming secara otodidak. Karena keahliannya sebagai programer, Jan Koun, diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo. Ia bekerja di Yahoo selama 10 th. Di sini pula ia berteman akrab dengan Brian Acton.Mereka berdua membuat WA pada tahun 2009 setelah resign dari Yahoo.
Mereka berdua sempat melamar ke Google. Ditolak. Google mungkin menyesal seumur hidup menolak lamaran mereka. Akhirnya sejarah mencatat WhatsApp resmi dibeli dengan harga Rp. 209 triliun, dan Jan Koun melakukan ritual yang mengharukan… Ia datang ke tempat dimana ia dulu setiap pagi antri untuk dapat jatah makan. Saat ia masih remaja miskin berusia 17 tahun…. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antri. Mengenang saat bahkan untuk makan ia tidak punya uang…. Pelan-pelan air matanya meleleh. Ia tak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan harga Rp. 200 triliun lebih!. Ia lalu terkenang ibunya yang sudah meninggal (karena kanker). Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. Tak ada uang, nak…. Koun terkenang. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita ini kepada ibunya. “Di tempat ini, nasib hidup saya pernah dipertaruhkan…”, begitu mungkin Jan Koun berbisik dalam hati.
Berkat mungkin datang dari arah yang tak terduga.
Remaja miskin yang dulu dapat jatah makan itu kini jadi bilioner.
Nothing is Impossible…..!!