(Surabaya, 08 Juli 2024). Untuk menghadirkan solusi inovatif terhadap permasalahan sampah organik, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah bantaran sungai dinoyo. Program yang menggunakan metode compost bag ini bertujuan mengubah sampah organik menjadi kompos berkualitas dan memberikan edukasi tentang pelestarian lingkungan kepada masyarakat setempat.
Program ini menggunakan metode sosiaisasi mengenai compost bag, merupakan suatu cara praktis dan efektif untuk mengolah sampah organik di rumah. Dengan memanfaatkan karung atau kantong khusus, sampah organik seperti sisa makanan dan daun-daun kering diolah menjadi kompos kaya nutrisi bagi tanaman. Metode ini tidak memerlukan lahan yang luas dan dapat diterapkan di berbagai kondisi linkungan, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Mahasiswa UNTAG mengadakan serangkain pelatihan dan edukasi di RW 3 dan RW 05 Kelurahan Keputran. Pelatihan ini mencakup Teknik-teknik dasar pembuatan kompos menggunakan compost bag, pemilahan sampah organik, serta cara perawatan dan pemanenan kompos. Selain itu, mahasiswa juga memberikan edukasi mengenai manfaat kompos bagi tanaman dan lingkungan sekitar.
Inisiatif ini membawa berbagai manfaat langsung bagi Masyarakat. Pertama, dapat mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke temoat pembuangan akhir (TPA) sehingga membantu mengurangi beban TPA. Kedua, warga mendapatkan kompos berkualitas yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Hal ini juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, yang tidak hanya lebih mahal tetapi juga kurang ramah lingkungan.
Program ini diharapkan memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. Mahasiswa UNTAG berharap metode compost bag ini bisa diadopsi oleh lebih banyak warga di Surabaya dan kota-kota lainnya. "Kami ingin masyarakat menyadari bahwa sampah organik bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat, bukan sekadar limbah yang harus dibuang," kata salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini.
Kegiatan inovatif dalam program MBKM ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi nyata dan berkelanjutan bagi masalah lingkungan. Diharapkan program seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah ramah lingkungan. Mahasiswa UNTAG berharap program ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.