Simbiosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sym : dengan dan biosis : kehidupan. Dengan kata lain, simbiosis berarti interaksi antara 2 organisme yang hidup berdampingan. Pernahkah teman-teman merasa, saat ini bersosialisasi merupakan hal yang langka dalam hidup bermasyarakat? Di zaman yang sudah mulai serba canggih ini, orang sudah terbiasa bersosialisasi melalui situs-situs jejaring sosial seperti Friendster, Facebook, danTwitter. Banyak diantara orang-orang yang menggunakan situs jejaring sosial itu mempunyai teman sampai di negara-negara tetangga. Tapi, bagaimana dengan tetangga dekat rumah kita? Sudahkah teman bersosialisasi dengan mereka?
Ya! Pertanyaan itulah yang wajib ditanyakan pada diri kita masing-masing. Menggunakan situs jejaring sosial itu sangat bagus, karena bisa menjalin silaturahmi dengan teman-teman dari seluruh penjuru dunia. Tapi, jangan sampai melupakan teman-teman yang lokasinya dekat dengan kita, yang hanya berbatas pagar saja. Yang membuat miris adalah, banyak di antara kita yang tidak mengenal siapa tetangga kita. Bahkan, kerap kali di kota-kota besar, perumahan-perumahan mewah khususnya menggunakan pagar yang tinggi menjulang. Wow, sudah begitu individualistis kah manusia di dunia ini? Semoga saja tidak.
Manusia itu ditakdirkan juga untuk menjadi makhluk sosial. Mengenal berbagai macam orang dari berbagai macam latar belakang, tentu mengasyikkan. Mungkin, sudah banyak orang yang lupa seperti apa rasanya berinteraksi dengan orang lain. Waktu masih kecil dulu, permainan yang ada seperti congklak dan mainan-mainan tradisional lainnya, dimainkan oleh beberapa orang anak-anak, dan dilakukan secara langsung tatap muka. Jadi, dulu antara anak tetangga yang satu dengan anak tetangga lainnya sangat akrab karena sering berinteraksi. Begitu juga orang tua mereka, minimnya fasilitas seperti televisi memungkinkan para orang tua mengobrol saat menunggui anak-anak mereka yang sedang bermain. Zaman sekarang, permainan anak-anak sudah berevolusi dan menjadi semakin canggih. Luar biasa! Permainan-permainan seperti Playstation, PSP, dan lain-lain memungkinkan anak-anak dapat bermain tanpa perlu keluar rumah. Antara takjub dan miris. Kini, lapangan bermain sudah jarang dikunjungi anak-anak lagi. Kalau mau melihat anak-anak yang bermain permainan tradisional seperti dulu, setidaknya di perkampungan masih ada.
Ya, itulah perkembangan zaman dan teknologi, tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. :)