Banyaknya Respon Positif dan Negatif pada Kurikulum 2013
21 Desember 2014 19:48Diperbarui: 17 Juni 2015 14:473600
Banyaknya respon positif dan negatif datang dari para siswa dan para guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Didalam kurikulum 2013 siswa di suruh untuk mencari materi sendiri melalui internet karena materi atau buku-buku tidak tersediadi sekolahan. Menjadikan para siswa tertekan dengan diadakannya atau masih dilanjutkannya kurikulum 2013 ke depannya. Banyaknya tugas yang membebani siswa menjadikan orang tua mereka menjadi tersisksa contohnya saja ketika anak harus mengerjakan soal dan harus ke warnet. Iya kalau danadan fasilitasnya kalau mampu kalau tidak, itu hanya akan semakin membebani siswa saja. Dan lagi orang tua yang harus membelikan laptop bagi anak-anak mereka karena tuntutan dari sekolah yang mewajibkan siswa untuk mempunyai laptop agar memudahkan siswa dalam mengakses internet. Karena buku-buku yang belum tersalurkan ke sekolah-sekolah menjadikan pendidik juga kesulitan dalam menyampaikan materi-materi pembelajaran. Di dalam kurikulum 2013 tidak hanya mempersulit siswa tetapi juga para guru. Para guru atau pendidik itu menyebutkan juga didalam pengisian nilai-nilai juga terlalu berat. Guru harus bertanggung jawab dalam mengasih nilai akademiknya. Tugas guru malah semakin banyak. Begitu banyak respon negatif yang hanya datang dari guru, siswa, dan orang tua. Kurikulum 2013 yang notabennya terlalu memaksa untuk murid aktif dan penerapan yang kesannya juga dipaksakan. Padahal dalam KTSP saja masih menjadikan para murid itu kedodoran, apalagi didlam kurikulum 2013 itu jam efektif belajar mencapai 42 jam dalam sepekannya. Padahal didalam belajar murid mempunyai batas waktu maksimal kosentrasi dalam belajar.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.