Siang itu, teman satu bidang masuk ke ruang kerja dengan menenteng seplastik buah dengan kulit berwarna kuning. Setelah itu, ramai-ramai beberapa teman turut menikmati buah berbentuk bulat seperti duku tadi. Aku yang tadinya masih disibukkan dengan pekerjaan, akhirnya ikut pula bergabung menikmati buah bernama kepundung, yang dulu sering Aku dapati di halaman rumah teman sekolah SD-ku. Meskipun rasanya kecut, tapi enak juga. Rupanya buah itu dijajakan oleh pedagang tape dari Sukolilo, sebuah desa di Kabupaten Pati yang bagi warganya aksesnya lebih mudah menuju Kudus daripada ketika mereka harus menuju Kota Pati. Pedagang itu menggelar dagangannya di trotoar depan kantorku.
KEMBALI KE ARTIKEL