Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Nyanyian Presiden Negeri Krompyang-krompyang

18 Januari 2014   12:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43 196 11
Kan kuingat di dalam hatiku
Betapa indah semalam di Cianjur
Janji kasih yang telah kau ucapkan
Penuh kenangan yang tak kan terlupakan


Singkong goreng terasa lebih renyah kalau nggorengnya sambil nyanyi lagu ini. Biasa, lagu kebangsaannya mbok Sadem kalau lagi di dapur dan di kamar mandi. Sekalipun sudah jamannya cherrybelle, namun mbok Sadem tetap setia pada Semalam di Cianjur.

Tapi kali ini mbok Sadem nggak bisa nyanyi. Dia sedih nonton berita di tivi swasta. Negeri Krompyang Krompyang yang dicintainya ini sedang bersusah hati. Gunung meletus, banjir bandang, ibu kota kebanjiran. Belum lagi rekan sejawatnya sesama rewang disiksa majikan di Hongkong sampai kurus kering kakinya gosong. Kok bisa begitu?

Di ibukota sini, mbok Sadem malah lebih galak dari majikan yang sudah dinunutinya selama tiga perempat usianya. Yang kalau mbok Sadem lagi ngamuk, anak cucu keluarga majikan kabur pontang panting semua, termasuk gukguk yang badannya bongsor itu, nyungsep di kolong meja.

Hujan turun lagi. Deras sekali. Mbok Sadem was-was. Memeriksa seluruh rumah, apakah ada yang bocor. Memeriksa ke jalanan, apakah selokan mulai penuh. Balik lagi ke belakang, memeriksa saluran air, apakah airnya mulai penuh. Mengambil semprotan, karena segala kecoa segala lipan mulai keluar dari sarangnya, berlari-larian di dapur. Mbok Sadem repot. Semprot sana. Semprot sini. Bertempur dengan kecoa.

Sambil sesekali melihat ke televisi. Mengamati berita pintu air di hulu sungai. Menanti berita dari kota yang dilanda banjir bandang. Tidak ada berita atau memang terisolir? Berapa total korban tewas? Mbok Sadem kuatir pada nasib saudara sebangsa setanah airnya. Mengamati surat terbuka teman-teman sejawatnya sesama rewang yang di Hongkong kepada Presiden Republik Krompyang-Krompyang memohon pertolongan dari sang Presiden.

Tiba-tiba mbok Sadem mendengar lagu yang sepertinya familiar,

Kan kuingat di dalam hatiku
Betapa indah semalam di Cipaganti
Janji kasih yang telah kau ucapkan
Penuh kenangan yang tak kan terlupakan


Hlo, kok Cipaganti, bukan Cianjur?

Mbok Sadem bingung. Lagu favorit nya udah kayak travel, ganti jurusan dari Cianjur ke Cipaganti. Selidik punya selidik, ternyata lagunya memang beda. Presiden Republik Krompyang-Krompyang, yang ditunggu pertolongannya sama rewang Hongkong, ditunggu kehadirannya di penampungan gunung meletus, ditunggu perhatiannya sama korban banjir bandang, ditunggu instruksinya mensinergikan perbaikan waduk, tanggul dan jembatan ambles biar ibukota nggak banjir, rupanya sedang bikin lagu.

Gonjreengg.... gonjreengg...

Whoaaaaa...... Ndoro Presideeeennnn..... kenapa nyanyi melulu.... mbok Sadem nangis gerung-gerung. Singkong gorengnya sampe gosong.

.

- Esther Wijayanti -

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun