Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Kopdar Kompasianival yang "Beda", Inspirasi untuk Amprokan Blogger 2012

10 Desember 2011   12:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34 298 2
"Wah kopdarnya kok kayak gini, kita kalau Kopdar gak seperti ini. Kopdar kita hanya ecek-ecek banget" "Wah kopdar Kompasiana keren banget nih, beda dengan yang dibayangkan" "Aduh bising banget nih suasananya, nyari tempat merokok dimana ya?" "Kok ada acara ramal meramal segala ya? Dari tadi kayaknya tidak pernah sepi stand ramal meramal ini" Berbagai macam komentar pengunjung mewarnai suasana Kopdar Ultah Kompasiana yang bertajuk "KOMPASIANIVAL" ini. Acara yang dikemas benar-benar berbeda dengan yang biasa dilakukan oleh komunitas lain. Mungkin ini sebabnya jauh hari Admin Kompasiana sudah mencanangkan acara ini akan dibuat tahunan. Pendapat yang pro dan kontra pasti ada dan memang susah untuk mengakomodasi semua isi kepala anggota Kompasiana dan Admin Kompasiana sudah mengambil sikap, melaksanakan KOMPASIANIVAL sebagai agenda tahunan untuk merayakan ulang tahunnya. Acara yang berlangsung sepanjang hari dari jam 12.00 sampai sekitar jam 21.00 ini bebas dinikmati dari mana saja. Hanya tersedia beberapa kursi di depan panggung dan penonton lainnya dipersilahkan untuk melihat ke panggung atau mencari tempat lain yang lebih menarik. Om Jay, salah satu Kompasianer yang cukup kondang, antara lain karena memenangkan penghargaan sebagai pemenang Guru Terbaik versi Acer ON | OFF, menyempatkan diri untuk bermain Game mobil-mobilan. Ini teknologi yang cukup baru, karena setir yang dipakai untuk mengendalikan mobil adalah kertas koran "KOMPAS" Mas Din, juga menyempatkan diri untuk berlatih permainan badminton dengan memakai ponsel. Permainan bisa dilakukan sendirian atau memakai simulasi net dan secara multi player. Hadiah yang dipersiapkan oleh panitia adalah sebuah sepeda, bukan raket atau Net badminton !:-) Wajah-wajah baru mendominasi ruangan Kompasianival dan wajah-wajah lama belum banyak muncul ketika aku sampai di lokasi kopdar ulath ke 3 kompasiana ini. Menjelang acara Talkshow Social Movement, wajah-wajah lama mulai bermunculan. Kang Pepih yang pasti muncul karena yang punya gawe, kemudian ada Pak Prayitno ramelan atau Pak Pray yang terkenal dengan Ramalan Intelijennya. Ada mbak Novrita dan masih banyak lagi wajah-wajah lama yang muncul kemudian. Tentunya warga Bekasi yang juga warga Kompasiana tetap mendominir di acara ini, meskipun secara jumlah masih kalah dibanding warga Canting yang jauh-jauh datang ke Jogja membawa mobil besar (sehingga susah untuk mencari tempat parkir yang cocok dengan tinggi mobilnya). Alhamdulillah, aku akhirnya mendapatkan sebuah kaos khas Canting yang sudah lama kuimpikan tetapi baru hari ini kudapatkan. Tulisan di kaos itu sangat cocok dengan kejadian hari ini, "Berani Bermimpi". Dengan berani bermimpi maka akhirnya kesampaian juga keinginanku untuk mempunyai kaos Canting. Mas Amril ikutan dapat kaos dari Canting juga, mengingat rumah istrinya yang juga ada di Jogja. Ini memang berkah dari acara Kompasianival. Acara yang sangat menarik adalah ngobrol bersama Akademi Berbagi, Coin a Chance, Blood4Life dan Indonesia Berkebun. Kalau disingkat menjadi Akademi berkebun, coin for Blod4life. "Jakarta bukan kota yang padat, tapi kota yang tidak efisien!" Kalimat itu sederhana tapi benar adanya. Kalau kita naik ke bangunan tinggi di Jakarta, maka akan kita lihat banyak daerah-daerah yang terlihat kosong dan terbengkalai. "Mengapa daerah terbengkalai itu tidak kita pinjam dan kita tanami saja. Itu tentu lebih baik daripada dibiarkan merana tanpa ada upaya untuk membuatnya menjadi bermanfaat bagi lingkungan?" Pertanyaan yang simpel dan Indonesia berkebun memulainya dengan melakukan aksi nyata. Tidak perlu ideal untuk menjadi yang baik karena yang ideal itu hanya milik Tuhan. Yang ideal menurut kita ternyata belum tentu ideal menurut Tuhan. bahkan ketika yang ideal itu kita jadikan kenyataan ternyata justru hasilnya tidak ideal. Lihat saja kehebatan Valentino Rosi. Semua merk kendaraan dia naiki dan semuanya membawanya menjadi juara, sampai kemudian muncul sebuah pendapat. "Betapa hebatnya Rosi bila dia diberi kesempatkan untuk menaiki kendaraan yang paling kencang larinya" Apa yang kemudian terjadi, Rosi jeblok di semua balapan dan tidak bisa menjadi kampiun lagi dengan sepeda motor barunya yang dianggap tercepat di lintasan. Indonesia berkebun bermimpi dengan mimpi yang wajar-wajar saja dan mereka telah membuktikan sambutan hangat dari berbagai lapisan masyarakat. MC yang kocak dan tetap fokus juga membuat acara sore ini terasa begitu padat dan menarik. Ini adalah sebuah acara yang sangat menginspirasi para anggota komunitas Blogger Bekasi untuk menyusun konsep acara yang lebih berbeda lagi untuk Amprokan Blogegr 2012. Beblog bukan komunitas yang sebesar Kompasiana, tapi bukan tidak mustahil bisa mengadakan acara yang lebih hebat dari Kompasiana dan bisa jadi pada tahun yang akan datang, entah berapa tahun lagi, BebLog menjadi lebih besar dari Kompasiana. Mungkin ini hanya mimpi bagi sebagian dari anggota BeBlog, tapi kalau nanti semua punya mimpi yang sama, maka impian itu pasti akan tercapai juga. Yang penting kita harus berani bermimpi dan berani mewujudkannya. Kalau kita lihat, saat ini panitia Amprokan Blogger 2012 didominasi angkatan muda BeBlog dan darah segar ini akan membuat acara AB 2012 tahun depan semoga menjadi lebih meriah dan lebih berkah dari acara-acara yang pernah ada. Insya Allah, Amin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun