Maksum menerangkan varian Delta lebih cepat menular dibandingkan dengan virus COVID-19 yang original. Info ini berasal dari hasil penelusuran di Australia pada kasus-kasus COVID-19 baru, yang kembali muncul, setelah berhasil mereka kendalikan.
"Pada data yang dipublikasikan oleh New South Wales Health Officer, Lembaga ini  melakukan tracing penularan yang terjadi di sebuah pusat perbelanjaan Bondi Junction Westfield, menunjukkan begitu cepatnya penularan varian Delta dan varian Kappa. Penularan dari varian ini sangat cepat karena dapat terjadi dalam hitungan detik, bahkan saat berpapasan dimungkinkan bisa terjadi penularan jika seseorang tidak menggunakan masker," terangnya.
Maksum melanjutkan Penularan varian Delta dalam waktu singkat tersebut karena varian Delta memiliki kemampuan untuk bertahan lebih lama di udara sehingga seseorang yang kebetulan menghirupnya dapat terinfeksi dengan mudah.
"Apabila seseorang terinfeksi varian Delta, mereka kemungkinan akan memiliki viral load lebih tinggi. Tingginya viral load tersebut dapat menyebabkan pasien yang terinfeksi lebih mudah menularkan virus terhadap orang lain," ucapnya.