Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Selamat Hari Ayah, Pak.

12 November 2015   19:49 Diperbarui: 12 November 2015   19:58 172 1
Jika saya diberi kesempatan untuk bertemu seseorang yang sangat saya rindukan, saya ingin sekali bertemu Bapak walau hanya beberapa detik untuk sekedar melepas kerinduan yang sudah saya timbun berbulan bulan. Bapak bagi saya adalah sosok yang tegas, memegang teguh prinsipnya, namun punya selera humor yang tinggi. Saya selalu merasa tidak pernah ada batasan dengan beliau, karena memang Bapak selalu mendidik saya dengan cara-cara yang menurut saya asik. Kami sama-sama suka bercanda, kerap kali kami mengobrolkan suatu hal yang absurd dan menurut saya tidak penting untuk dibahas. Tapi itulah Bapak, beliau selalu bersemangat membuat lelucon dan kekonyolan di rumah. Jadi sebenarnya, karakter saya dan Bapak itu tidak jauh berbeda, kita punya kesamaan dari sifat maupun perilaku, tapi bedanya mungkin beliau lebih sabar dan tenang saat menghadapi masalah. Satu lagi yang saya kagumi dari Bapak, beliau rela melakukan apa saja dengan ikhlas untuk menolong keluarga, saudara, bahkan temannya yang sedang membutuhkan bantuannya. Saya tidak habis pikir juga dengan jalan pikirannya yang satu ini, pernah saya melihat sendiri saat beliau baru saja membeli jaket kulit dengan uang tabungannya yang ia anggarkan sendiri untuk membeli barang tersebut. Seminggu kemudian, teman kantor beliau memintanya dengan alasan ingin sekali jaket kulit yang Bapak punya serta ingin membelinya. Dan apa yang beliau lakukan? Bapak memberikannya dengan ikhlas tanpa mau menerima bayaran. Ya, mungkin itu watak Bapak yang harus saya maklumi dan coba saya contoh. Oke, sekarang tentang hubungan Bapak dengan Ibu, saya ibaratkan mereka seperti Sopan Sofyan dan Widyawati, dimana-mana mereka selalu mesra, sering bercanda dan diam-diam masih suka ngedate tanpa sepengetahuan anaknya. Haha, saya pernah memergoki mereka dinner di sebuah resto pemancingan sambil bergandengan tangan memancing ikan, so sweet sekali. Semenjak ayah sakit, ibu selalu menjadi orang yang selalu sabar mengantar jemput ayah ke kantor. Seringkali saat pulang, mereka pacaran dulu di taman dekat rumah. Saya melihat mereka seperti pasangan yang baru pacaran, padahal sudah 26 tahun berlalu sejak pertama mereka menikah sampai sekarang, selalu terlihat begitu mesra setiap harinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun