Belum lama berselang dunia perguruan tinggi di Indonesia tercoreng dengan munculnya kasus
mahasiswa yang sedang menulis skripsi harus membawa "upeti" ke rumah rumah dosen ketika akan bimbingan skripsi. Mahasiswa tersebut harus membawa tanaman hias yang harganya lumayan mahal. Mungkin masih banyak kasus lain tentang bimbingan skripsi tetapi tidak muncul ke permukaan. Kenapa bimbingan skripsi ke rumah dosen dan tidak di kampus? Mahasiswa Jerman hanya bisa menepuk jidat (jidat sendiri tentu saja) kalau membaca itu!
KEMBALI KE ARTIKEL