Ada pancaran kemuliaan dari ucapan kata-kata sederhana tersebut yang sebenarnya dapat dengan mudah dilakukan oleh semua umat muslim didunia. Pancaran kemuliaan tersebut tentunya hanya dapat dipantulkan oleh manusia sederhana, beriman, dan memiliki kekuatan dan kebeningan hati untuk terus bersyukur terhadap apa yang ia terima. Dari raut mukanya, tak pernah sebersit pun saya melihat ada kegalauan ataupun kerisauan terhadap berapa rezeki yang akan ia kumpulkan di hari tersebut untuk menafkahi hidupnya dan keluarganya. Ia sangat percaya bahwa ia memiliki Saudara dan Tuhan yang akan menolong Ia pula. Dengan kecekatan yang dimiliki ia bekerja dan terus bekerja membantu setiap pengguna jalan yang melintas dengan penuh senyuman. Tentunya hal ini sangat kontradiktif apabila kita hadapkan dengan kenyataan pada diri kita sendiri ataupun pada kondisi bangsa ini yang seringkali kurang memiliki rasa syukur terhadap apa yang dimiliki. Yang selalu kita lihat adalah orang lain yang secara ekonomi berada diatas kita, sehingga terkadang sang nafsu menjerat kita dan kita lupa akan kata TERIMA KASIH serta ALHAMDULILLAHIROBBIL'AALAMIIN.
Tentunya ada keteladanan dari orang sederhana tersebut. Dan apabila semua orang melakukan hal tersebut tentunya dapatlah dibayangkan betapa menjalani kehidupan didunia ini amatlah indah. Ada Kesederhanaan, Ada Keceriaan, ada Kerja Keras, Ada Penghormatan, dan yang terpenting adalah Adanya Rasa Syukur terhadap apa yang kita miliki. Semoga Ramadhan yang sebentar lagi berlalu ini, akan membawa keberkahan bagi kita semua dan SANG JURU PARKIR tersebut. Amiiin ya Robbal 'Aalamiin.