Sejak awal saya berkeyakinan, walikota Bandung, Kang Emil, cepat atau lambat pasti akan menolak duduk sebagai anggota Tim Transisi bentukan Menpora. Minimal walau kang emil menerima tawaran tersebut, dia akan bekerja setengah hati mengingat tugas yang diembankan pada tim transisi masuk kategori kelas berat. Tantangannya lebih hebat dari sekedar pendakian gunung Pangrango pulang pergi tanpa makan dan minum. Rintangannya dianggap lebih dahsyat dibanding letusan Gunung Papandayan, karena jika Kang Emil menerima tawaran tersebut, sama saja Kang Emil memancing “ledakan-ledakan” lain dari suporter klub Indonesia yang tak kalah menggunung. Mau tak mau dengan pertimbangan tersebut, seperti dugaan saya sebelumnya, surut juga langkah Kang Emil berada di Tim Transisi.