Disadari atau tidak, kita ini terlalu lama dibuai dengan subsidi. Hampir di semua bidang dan lini hidup kita disuguhi subsidi dalam bentuk baru dan nama yang berbeda. Seorang mahasiswa dikontrakan tiap bulan di “Subsidi Bekal Hidup” oleh orang tuanya. Dia merasa bangga dengan besaran uang yang masuk rekening daripada bangga pada temannya sesama mahasiswa yang juga kuliah sambil nyambi jadi kuli di pasar sayur atau kerja paruh waktu lainnya. Mayoritas begitu.