Usulan pilkada serentak mundur satu tahun dari rencana sebelumnya tahun 2015, ditanggapi positif oleh KPU. Hal ini setidaknya meringankan tugas KPU jika pilkada serentak dipaksakan tetap berlangsung tahun 2015. Bayangkan bagaimana repotnya KPU menghadapi gugatan bahkan mungkin juga benturan ditingkat bawah mengingat banyak parpol yang masih bermasalah soal kepengurusan.
Kita ambil contoh terkonyol sedunia. Misalnya, PPP SDA mengusung “Pak Bogem”, apa tidak bentrok dengan PPP Romi yang mengusung “Pak Mentah”? wah, bisa terjadi acara “Bogem-Mentah” saat deklarasi nanti. Atau kalau Golkar mengusung “Pak Gondok” dan Golkar Agung menjagokan “Pak Tonjok”, emang pendukungnya Gondok nggak main Tonjok atau sebaliknya?
Lho, bukankah pilkada nanti lewat DPRD I dan II? Bukan diserahkan hitam-putih pada rakyat? Ya tetap saja nama masing-masing jagoannya dipublikasikan terlebih dahulu. Kalau tidak itu sama saja namanya “beli keledai dalam gentong”.
Setujunya KPU jelas akan ditolak oleh KMP. Pilkada serentak 2016 kedengarannya kurang manis di telinga mereka yang sudah jauh-jauh hari membayangkan adanya pembagian jabatan di propinsi, kabupaten/kota sebagai imbal balik penguatan koalisi. Pastinya dengan berbagai dalil dan dalih KMP akan mengkanvaskan usul tersebut. Namun jika KPU ngotot akan menyelenggarakan pilkada serentak 2016 nanti, dan itu didukung oleh kemendagri dan pemerintah dengan merevisi perangkat regulasinya, jelas KMP tidak akan berkutik, kecuali KMP berani mendirikan KPU tandingan. Membuat KPU tandingan sama saja KMP mau ditimpuk oleh rakyat dengan beragam onderdil mobil bekas.
Ane mah setuju saja Pilkada serentak 2016, bukan karena faktor KIH atau KMP. Tapi karena situasi politik sekarang belum begitu kondusif dilevel atas. Semuanya tak jelas dan mesti diperjelas dulu. Misalnya lagi, jelas soal sistem pilkada, jelas kepengurusan parpol dan jelas juga keberpihakan pada rakyat. Kalau semua itu diabaikan, jangan harap ane mendatangi bilik suara di tahun 2015. Satu suara itu berlaku lima tahun mas bro!
Sumber :
KPU Setuju Pilkada Serentak Mundur