Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengusulkan ulang kajian kebijakan masuk sekolah mulai pukul 05.00 Wita di NTT, mengklaim kebijakan ini tidak melalui kajian akademis, dan seharusnya ada kajian secara filosofis, sosiologis, pedagogis, termasuk geografis, mengingat banyak siswa atau guru di NTT yang rumahnya berjarak cukup jauh dari sekolah. Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, menambahkan bahwa kebijakan ini juga tidak berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di NTT yang masih memiliki masalah seperti prevalensi stunting tertinggi dan IPM yang rendah. Selain itu, banyak ruang kelas yang rusak dan ribuan guru honorer diberi upah yang sangat rendah. P2G berpendapat bahwa pemprov seharusnya fokus pada masalah esensial di atas, dan tidak mengambil kebijakan yang tidak relevan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL