1. Kritik Refleksif
Yakni upaya evaluasi atau penilaian yang didasarkan catatan data yang telah dibuat, dan cara refleksi sehingga dapat ditransformasikan menjadi pertanyaaan dan alternatif yang mungkin dapat disarankan.
2. Kritik Dialektis
Yakni adanya kesediaan peneliti untuk melakukan kritik pada fenomena yang ditelitinya. Dalam hal ini guru perlu menafsirkan data dengan konteks yang harus ada, menganalisis katagori yang berbeda untuk menemukan kesamaan, dan menangkap isyarat bahwa fenomena akan dapat berubah.
3. Sumber Daya Kolaboratif
Kloaboratif adalah adanya kerjasama (atasan, sejawat, siswa dll), yang dapat dipergunakan sebagai sudut pandang. Peneliti dalam PTK adalah bagian dari situasi yang diteliti, peneliti sebagai pengamat juga terlibat langsung dalam proses situasi tersebut. Kolaborasi pada anggota dalam situasi itu yang memungkinkan proses itu berlangsung. Untuk menjamin, kolaborasi perlu mengumpulkan semua sudut pandang anggota yang menggambarkan struktur situasi yang diteliti. Tetapi perlu diingat bahwa peneliti mempunyai kewenangan dalam penelitian, sehingga tidak mutlak semua pandangan harus digunakan.
4. Resiko
Adalah adanya keberanian peneliti untuk mengambil resiko pada waktu berlangsungnya penelitian. Resiko yang mungkin muncul adalah melesetnya hipotesis, dan kemungkinan tuntutan untuk melakukan transformasi. Peneliti mungkin berubah pandangannya karena melihat sendiri pertentangan yang ada di dalam pelaksanaan PTK.
5. Struktur Majemuk
Struktur majemuk adalah adanya pandangan bahwa penelitian ini mencakup berbagai unsur yang terlibat agar bersifat komprehensif. Misal jika penelitian pada pengajaran, maka situasinya harus mencakup guru, murid, tujuan pembelajaran, interaksi kelas, hasil pembelajaran, dll.
6. Teori, Praktek, Transformasi
Kata teman saya “Praktek tanpa teori adalah suatu kemustahilan dan teori tanpa praktek juga hal yang tak mungkin dapat dipertahankan. Itu berarti antara teori dan praktek adalah dua hal yang tak mungkin dapat dipisahkan karena keduanya saling membutuhkan”. Teori dan praktik bukan dua hal yang berbeda, tetapi merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling tergantung, dan keduanya berfungsi untuk mendukung transformasi (perbaikan dalam PTK). Transformasi secara harfiah berarti berubah, tetapi bila dikaitkan dengan PTK, transformasi dapat diartikan sebagai perbaikan atau perubahan yang tentunya kea rah yang lebih baik dari sebelumnya (bias juga dianggap penyempurnaan)