Ketika petir bergemuruh saling bersahutan, kedua telinga sampai tak kuasa menahan. Sinarnya sangat menyilaukan di tengah malam itu. Mata ini juga tertunduk malu sampai pikiran pun melayang jauh. Langkah kaki menjadi tidak seirama dengan gaya lelaki. Lunglai saja.
KEMBALI KE ARTIKEL