Aku biasa manggut, dan tertunduk mendengarnya. Tak kuasa juga menatap ibu yang demikian renyah, dan teliti tutur katanya. Ia acapkali mengulang-ulang kalimat itu. Biasa pula kalimat itu keluar tatkala bapak sedang di teras membaca buku pada petang hari.
KEMBALI KE ARTIKEL