Karena panas terik yang rada menyengat ia arahkan kemudi menuju pohon sengon yang lebat di sisi jalan yang di sebelahnya kali selebar lima meter. Zaid hentikan bajajnya di sini. Ngadem, buat sebentar. Tinimbang muterin jalan yang belum tentu ada hasil, lebih bagus istirahat. Apalagi sahur semalam ia cuma kebagian sedikit, karena istri dan anaknya menjadi prioritas.
KEMBALI KE ARTIKEL