Rumah kontrakan sepetak itu dihuni delapan orang. Dua anak, dua mantu, dua cucu, ia sendiri dan Oca, istrinya. Jadi tidak heran jika tiap hari selalu saja ada adu mulut. Perkaranya bisa macam-macam. Namun yang sering biasanya soal tagihan tukang kredit. Bukan kredit panci, atau blender, atau sprey yang sekarang ini. Tapi kulkas dua pintu. Semuanya sepakat mengeredit kulkas atas usulan Oca. Sebab tetangganya yang sebelah dari Tegal sudah lebih dulu membeli kulkas secara kontan untuk membuat es, dan dijualnya keliling.
KEMBALI KE ARTIKEL