" Baru saja adzan,tidur sebentar lagi saja, baru nanti sholat shubuh ." Ujar bunga sambil menarik selimutnya kembali.
Tiba - tiba terdengar suara di depan pintu kamar. " Bunga bangun sholat shubuh ." Ujar Aminah.
" Iya Bu bentar lagi saja." Ujar bunga sambil menutupi dirinya dengan selimut.
" Ayo bangun...ayo bangun tidak ada sebentar lagi sebentar lagi." Ujar Aminah sambil menarik selimut bunga.
" Iya Bu ..ini bunga bangun." Ujar bunga sambil mengucek kedua matanya
" Gitu dong anak ibu yang cantik." Ujar Aminah.
Bunga pun langsung bergegas pergi ke kamar mandi untuk sholat shubuh dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
" Mana Bu uang saku jajan ku." Ujar bunga sambil mengulurkan tangannya
" Ada di meja dekat televisi, ambil saja ." Ujar Aminah yang sedari tadi sibuk memotong bawang.
" Oke Bu , assalamu'alaikum bunga pamit pergi dulu." Ujar bunga sambil pergi.
" Ehhhh... Bunga sarapan dulu." Ujar Aminah sambil mengejar bunga yang baru saja pergi dari hadapannya.
" Tidak Bu,saya sudah telat." Ujar bunga sambil melambaikan tangannya.
ibuku baru saja mendaftarkan ku kesekolah baru yaitu sekolah SMAN negeri  1 Garuda Bandung sekolah yang cukup familiar ditelingaku karena hampir semua anak yang berada di daerah ku kesekolah disitu ,aku pun sangat gembira karena bisa masuk sekolah yang aku inginkan sejak aku duduk di bangku sekolah dasar . Sambil bersenandung kecil tak terasa ku sudah berada di depan gerbang sekolah.hari ini adalah hari pertamaku sekolah jadi tidak heran aku dan orang - orang yang baru saja datang masih memakai pakaian SMP.
" Ayo cepat - cepat gerbang sudah mau ditutup sudah jam masuk." Ujar satpam
" huff...Hampir saja telat." Ujar bunga sambil mengelus dadanya
Bunga pun langsung bergegas masuk  menuju  sebuah ruangan yang nantinya akan menjadi kelasnya.
" Duduk dimana yah? " Ujar bunga yang binggung mencari tempat duduk
" Mending disini saja sama aku." Ujar mentari sambil menarik tangan bunga
Yang tiba tiba muncul dari arah belakang bunga.
" Maaf mengejutkanmu,kenalkan nama aku mentari, ayo sini." Ujar mentari
" Nama ku bunga." Ujar bunga sambil mengulurkan tangannya
PENGUMUMAN.... PENGUMUMAN PARA SISWA SEGERA KELAPANGAN.
 " ayo kita baris di lapangan ." Ujar mentari
 " Ayo ." Ujar bunga
 Tak lama dari pengumuman,orang - orang  semua  berlarian menuju kelapangan untuk berbaris.
Â
" Selamat pagi anak - anak selamat datang di sekolah SMAN 1 Garuda Bandung semoga kalian bisa  mengikuti pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah ini  serta mengikuti aturan yang berlaku di sekolah ini ukir prestasi Mu disini buat orang tua mu bangga atas dirimu dan harumkan nama sekolah ini, apakah kalian siap anak - anak ?." Ujar kepala sekolah
 " Siap pak ." Ujar para siswa dan siswi
 " Mana semangat ya bapak ingin lihat?" Ujar kepala sekolah lagi
 " Siappppp pakkk." Ujar siswa dan siswi lagi sembari berteriak yang gembira
 " Bagus saya akan pegang janji kalian." Ujar kepala sekolah
Â
Tak lama upacara pun selesai, semua siswa dan siswi di intruksikan untuk memasuki kelas ya masing-masing.
Â
" Eh iya bunga kamu asal SMP mana ?"Ujar mentari
 " Aku dari SMP cahaya harapan. Kalau kamu ?" Ujar bunga
 " Aku dari SMP pelita bangsa ." Ujar mentari
Â
Disaat mentari dan bunga sedang asik berbincang mentari melihat kebelakang meja mereka ada seorang wanita menyendiri sendiri dan mentari pun menghampiri gadis tersebut.
" Heyyyy.... Kenapa kamu sendiri di belakang." Ujar mentari
" Engga." Ujar adinda sambil menggeleng kepala
" Kenalkan nama ku mentari namamu siapa ?" Ujar mentari
" Aaaa..ku adinda." Ujar adinda
" Salam kenal, oh iya kenalkan juga ini bunga, bunga ini adinda." Ujar mentari sambil menunjuk bunga.
" Hayy.. adinda." Ujar bunga.
" Hayyy juga bunga." Ujar adinda sambil tersenyum tipis
Â
Ketika Mentari , bunga dan adinda sedang asik berbincang tiba - tiba datang seorang wanita berseragam rapi masuk kelas.
" Selamat pagi anak - anak." Ujar Bu Siti
" Pagi Buuuu ." Ujar semua siswa dan siswi
" bagaimana kabar kalian?" Ujar Bu Siti
" Alhamdulillah baik buuu." Ujar siswa dan siswi
" Alhamdulillah, sebelumnya apakah kalian ada yang kenal ibu atau pernah bertemu ibu?" Ujar Bu siti
" Bagaimana mau kenal ketemu aja belum." Ujar salah satu siswi dengan suara menyindir
" tidak buuu ." Ujar semua siswa-siswi
" Okey kalau begitu ibu akan perkenalkan diri ibu terlebih dahulu tak kenal maka tak sayang kan ? Nama ibu adalah ibu Siti Saya akan menjadi walikelas kalian selama satu tahun ke depan. Apakah ada pertanyaan?" Ujar bu Siti
" Tidak Bu." Ujar siswa dan siswi
" Oh ya sudah kalau tidak ada pertanyaan ibu cukupkan sekian, ohhh ya satu lagi besok akan ada penampilan - penampilan dari setiap ekstrakulikuler yang ada disekolah ini dan kalian harus memilih minimal satu ekskul yang harus kalau ikuti." Ujar Bu Siti
"Siap Bu terima kasih informasinya ." Ujar siswa dan siswi
" Okey sama - Sama ." Ujar Bu Siti sambil pergi meninggalkan kelas
" Bunga kamu pulang sama siapa? ." Ujar mentari
" Aku pulang sendiri rumahku tak jauh dari sini kok, kalau kamu pulang dengan siapa?" Ujar bunga
" Aku pulang dijemput ibu ku."Ujar mentari
" Kalau kamu adinda pulang bersama siapa." Ujar bunga
" Aku juga pulang sendiri bunga rumahku juga tidak jauh dari sini." Ujar Adinda
" Daaahhhhh.... Aku pulang pergi duluan yah  udah di jemput nih sama ibu ku sampai ketemu besok." Ujar mentari sambil melambaikan tangan
" Sampai ketemu besok " ujar bunga
" Dahhhh." Ujar adinda sambil melambaikan tangannya juga
Â
Mereka pun berpisah,Keesokan hari semua siswa dan siswi sudah berkumpul di lapangan.
" Dimana bunga nya." Ujar mentari sambil melihat  lihat kebelakang.
" Darrrr... ." Ujar bunga sambil menepuk pundak mentari
" Huuuu... Kamu mengangetkanku saja, kamu dari mana kok baru datang." Ujar mentari
" Bisalah orang sibuk." Ujar bunga
" Sok sibuk lah, ohhh iya adinda kemana kok belum keliatan." Ujar mentari
" oh iya kemana dia ya." Ujar bunga
" Selamat pagi bunga , selamat pagi mentari." Ujar adinda yang tiba tiba muncul dari belakang
" Panjang umur baru saja kita membicarakan mu." Ujar mentari
" Iya kamu dari mana saja kok baru datang." Ujar bunga
" Lah kamu pun sama baru datang." Ujar mentari dengan nada meledek.
" Aku ngebantuin ibu ku dulu." Ujar adinda
" Ehhhh..jangan berisik mau di mulai nih acaranya." Ujar salah satu siswa.
" Ihhhhh .. ngatur banget yang lain juga berisik." Ujar mentari kesal
" Udah ..udah mau mulai nih." Ujar bunga sambil menenangkan mentari yang sedikit emosi.
 Acara pun dimulai.. satu persatu setiap ekskul menampilkan keunggulan ya masing-masing, supaya banyak menarik simpati semua siswa dan siswi untuk berpartisipasi dengan ekskul tersebut.
" Bunga, adinda binggung gak sih mau eskul apa semuanya pada bagus." Ujar mentari yang membuyarkan Suasana
" Iya nih aku juga" Ujar bunga sambil binggung
" Kalau aku tertarik sama ekskul Pramuka." Ujar adinda
" Kamu mau ekskul Pramuka adinda?" Ujar bunga
" Seperti iya bunga." Ujar adinda
" Aku juga mau masuk Pramuka seperti nya menyenangkan." Ujar mentari
" Aku juga ikut kalian." Ujar bunga
" Setelah pulang sekolah kita mampir dulu ke sanggar Pramuka." Ujar adinda
"Hahhh... Sangar?" Ujar mentari yang kaget
" Apa itu sanggar aku gak ngerti."ujar bunga
" Sanggar itu tempat berkumpulnya anak- anak Pramuka." Ujar adinda sambil tersenyum melihat tingkah mentari dan bunga yang kaget mendengar kata tersebut.
" Ohhh.... Cukup asing di telinga ku."ujar mentari
" Sama aku juga." Ujar bunga
" Kenapa sih ikut - ikut aja." Ujar mentari
" Ya gak apa apalah aku ini." Ujar bunga
Acara pun selesai adinda,bunda dan mentari pun bergegas pergi untuk meminta formulir pendaftaran untuk masuk ekskul Pramuka.
" Kamu duluan." Ujar mentari
" Kamu aja, aku malu banyak orang gitu." Ujar bunga sambil mendorong tubuh mentari.
" Biar aku saja yang meminta formulir." Ujar adinda yang langsung pergi dengan percaya dirinya.
" Bunga liat itu kakak itu ganteng banget gak sihhh." Ujar mentari
" Enggak lah biasa aja, yang itu yang dipinggir yah yang ganteng mah." Ujar bunga
" Ihhhh... Itu yang ganteng mah yang pinggir ya mah biasa ajah."Ujar mentari
" Ya udah gimana kamu aja." Ujar bunga
"Ini... formulir nya harus segera diisi sekarang karena harus di kumpulin lagi secepatnya." Ujar adinda
 Tak selang beberapa menit."  Selesaiiiii... kumpulin ya sama aku aja yah, kan kamu udah ngambil formulinya." Ujar mentari
 " Semangat banget." Ujar adinda
 " Ya iyalah... Kan ingin ngeliat Kaka ganteng itu dari Deket." Ujar bunga sambil menggoda mentari
 " Iya dong.....udah belum ngisingya aku udah gak sabar nih ingin kesanah." Ujar mentari
 " Iya nih udah nih udah." Ujar bunga
" Ahhhhh... Aku seneng banget bisa ngeliat Kaka ganteng itu dari Deket, aku tau namanya tadi aku baca tanda pengenal nya." Ujar mentari kegirangan
" Siapa namanya mentari." Ujar bunga yang sedikit kepo
" Mau tau atau mau tau banget." Ujar mentari
" Namanya Rizki Pratama." Ujar adinda
" Kok kamu bisa tau." Ujar bunga
" Tadi aku papasan dipintu gerbang sekolah Sama dia." Ujar Adinda
"Ihhhh... Kok kamu gak cerita sih ke kita." Ujar mentari
 " Udah udah kok jadi ngomongin kakak itu Ayo kita pulang keburu sore nihh."ujar bunga
 " Iya aku harus cepet pulang pasti aku ditunggu ibu dirumah, aku pulang duluan yahh dahhhh." Ujar adinda sambil pergi
 " Itu ibuku sudah menunggu aku duluan yah. Dahhh." Ujar mentari sambil melambaikan tangan
 " Dahhhh... Sampai ketemu besok." Ujar bunga sambil tersenyum
Waktu berjalan begitu cepat tak terasa Satu semester pun berlalu. bunga, mentari dan adinda pun menjadi sahabat dekat, selama semester ini mereka banyak menghabiskan waktu bersama - sama dengan banyak mengikuti kegiatan ekskul.awal masuk semester kedua pun Dimulai.
" Tari,Din gimana nilai rapot semester kemarin." Ujar bunga
" sedikit tidak memuaskan." Ujar adinda
" Sama aku juga " Ujar mentari
" Aku pun sama tapi jangan jadi sedih ayo kita tingkatkan lagi di semester sekarang." Ujar bunga sambil mengepal kedua tangannya dengan penuh semangat.
Tiba-tiba ketika mereka sedang asik berbincang Bu Siti pun masuk kelas dengan seorang perempuan yang cantik yang mengikuti nya di belakang.
" Bu itu siapa cantik bangettt." Ujar Bima
" Iya Bu kaya bindadari turun dari langit aja." Ujar sakti. Semua siswa dan siswi pun tertawa mendengar lelucon Bima dan sakti.
" sudah... sudah ...Hari ini kita kedatangan murid baru dikelas kita, silakan perkenalkan diri mu kepada teman - teman mu." Ujar Bu Siti.
" Perkenalkan nama saya bintang." Ujar bintang
" Haii...... Bintang." Ujar Bima dan sakti bernada merayu
" Silakan kamu boleh duduk." Ujar
 Bu Siti
 " Boleh Aku duduk disini." Ujar bintang kepada Adinda
 " Iya boleh lagian bangku itu memang kosong." Ujar adinda
 " Terima kasih, kalau boleh tau nama kamu siapa?" Ujar bintang
 " Nama ku adinda." Ujar adinda
 " Haii... perkenalkan nama aku mentari." Ujar mentari yang tiba-tiba memotong membicaraan.
 " Haii.... Juga mentari, kalau disebelah mu siapa?." Ujar bintang sambil tersenyum
 " Heyyy.... Itu kamu di tanyain sama bintang." Ujar mentari kepada bunga yang sedang asik menulis.
 " Ihhh.. kamu mengganggu saja apa?." Ujar bunga
 " Itu bintang ngajak kenalan, kamu sih terlalu sibuk menulis." Ujar mentari
 " Kenalkan nama aku bunga." Ujar bunga
 " Nama ku bintang." Ujar bintang
 " Buat apa kamu perkenalkan diri mu lagi kan sudah tadi." Ujar bunga
 " siapa tau kalian lupa." Ujar bintang
 " Kamu pandai melucu juga teryata." Ujar mentari.
 Mereka pun menjadi akrab.Bunga, mentari,adinda ditambah dengan personil baru bintang mereka pun menjadi sahabat dekat.
" Gays.... kita janjian di tempat biasa ya." Ujar mentari.
" Siap." Ujar bunga
" Aku sedikit telat ya gays ada urusan." Ujar bintang.
" Insya Allah ya gayss..." Ujar adinda
Â
Mereka pun sudah berada ditempat seperti biasa yaitu tempat di rumah pohon yang tak jauh dari sekolah mereka bunga,mentari serta adinda sudah berada di tempat sedang menunggu bintang datang.
" dimana bintang kok belum datang juga." Ujar bunga
" Iya nih dimana dia kok lama banget nyampenya." Ujar mentari
" Haiii...." Ujar bintang yang tiba-tiba datang dari arah belakang bunga dan mentari serta adinda.
" Ihhhhh...kamu ngangetin kita saja." Ujar mentari
"Iya... Kamu kaya orang disebelah aku ini kerjaan ya ngangetin tiba-tiba." Ujar bunga sambil tersenyum.
" Apa... aku gak pernah ngangetin kamu perasaan." Ujar mentari
" Pernah waktu pertama kali kita ketemu apa itu ,Sudah - sudah kan kita kesini Mau kerja kelompok." Ujar bunga
" Kamu dari mana kok baru datang ." Ujar adinda
" Gak apa apa cuman tadi ada sedikit masalah saja, sudah aku selesaikan juga." Ujar bintang
 "Aku ijin kekamar kecil dulu yah bersama mentari, sama nitip barang - barang kami." Ujar bunga  kepada bintang dan adinda yang asik mengerjakan
 " Okey." Ujar bintang
Â
Selang beberapa menit mentari dan bunga pun kembali, bergabung dengan bintang dan adinda dan mereka Langsung mengerjakan tugas. Tak terasa waktu begitu cepat waktu menunjukkan pukul lima sore ini mereka pun segera bersiap untuk pulang.
" Ayo kita pulang sudah sore." Ujar bunga
" Iya ayo." Ujar bintang
" Tunggu...tunggu ponsel ku dimana tadi aku simpan di tasku." Ujar mentari
" Apaka kamu sudah cari betul - betul siapa tau ke selip." Ujar Adinda
" Tidak aku ingat sekali ada di tas ku." Ujar mentari
" Bagaimana kalau kita telepon saja siapa tau bunyi." Ujar bintang sambil menyalakan handphone nya
" Itu ada suara ya, suara ya di tas kamu adinda." Ujar bunga
" Kok ada di tas kamu adinda." Ujar mentari
" Aku gak tau kenapa ada di tas aku." Ujar adinda
" Kalau kamu butuh uang bilang saja ke kami jangan mencuri seperti ini." Ujar bintang
" Tapi aku memang tidak mencuri handphone mentari, percayalah mentari percayalah bunga aku gak melakukan itu." Ujar adinda denga nada bersedih
" Aku kecewa sama kamu adinda kalau kamu memang butuh uang kenapa kamu harus mencuri  padahal kalau kamu bilang ke kita, kita pun akan bantu kamu." Ujar mentari sambil meninggalkan adinda, bunga dan bintang.
" Kenapa adinda? Kenapa kamu lakukan itu." Ujar bunga dengan nada kecewa
" Tunggu aku mentari,bunga." Ujar bintang menyusul bunga dan mentari yang baru saja pergi.
Mentari,bunga dan bintang masih sangat kecewa kepada adinda atas kejadian kemarin, sehingga mereka menjauhi dan sedikit cuek kepada adinda, keakraban mentari, bunga dan bintang dengan Adinda tidak seakrab dulu dan adinda pun hanya bisa pasrah atas perilaku mereka terhadapnya.disaat bunga, mentari dan bintang sedang asik makan dikantin adinda pun datang menghampiri mereka.
" Bunga,mentari,bintang apa boleh aku duduk disini." Ujar adinda
" Ayo kita pergi aku sudah selesai makanya." Ujar mentari diikuti bunga dan bintang
" Mentari tunggu aku." Ujar bintang
" Mentari kenapakita menjauhi adinda, kesihan dia siapa tau memang bukan ia yang melakukannya." Ujar bunga
" Aku pun awalnya tak percaya ia melakukan itu tapi kan kita lihat buktinya di depan mata kita." Ujar mentari
" Iya bunga kamu pun melihat ya kan." Ujar bintang
" Tapi mentari kesihan dia." Ujar bunga
" Sudah... Sudah.....aku malas membicarakan hal itu pulang sekolah kita ketemu di tempat biasa." Ujar mentari
" siappp." Ujar bintang
" Hahhhh....kenapa jadi gini sih." Ujar bunga dengan nada sedih
Setelah pulang sekolah bunga dan bintang pun sudah datang duluan di tempat sedangkan mentari belum juga datang.
" Kemana yah mentari,kok belum datang juga sihh." Ujar bunga
" Iya nih kok lama." Ujar bintang
" Coba aku telpon, kok gak di jawab - jawab." Ujar bunga
" Tunggu sebentar lagi siapa tau datang." Ujar bintang
" Panjang umur ini mentari nelpon, halooo mentari kamu dimana." Ujar bunga
" Iya haloo neng ini sama bapak tegar." Ujar pak tegar
" Kok hp temen saya ada di bapak, yang punya hp ya dimana pak." Ujar bunga cemas
" Ini neng yang punya hp mengalami kecelakaan, korban mau di bawa kerumah sakit oleh warga sekitar bapak nelpon ke nomor ini karena banyak panggilan tak terjawab dari nomor ini." Ujar pak tegar
" Kecelakaan....dibawa kemana pak,rumah sakit apa?" Ujar bunga cemas
" Dibawa kerumah sakit cinta ibu nak." Ujar pak tegar
" Terimah kasih informasinya pak." Ujar bunga
" Ada apa bunga sama mentari." Ujar bintang
" Bunga....bunga... Mengalami kecelakaan bintang kita harus segera kerumah sakit cinta ibu sekarang." Ujar bunga sambil meneteskan air mata.
Tak berapa lama bunga dan bintang pun sampai di rumah sakit dan segera masuk dengan terburu-buru.
" Halo permisi suster?" Ujar bunga  bernada cemas
" Iya dek ada apa,ada yang bisa saya bantu." Ujar suster
" Apakah tadi ada korban kecelakaan seorang anak perempuan yang di bawa oleh warga kesini." Ujar bunga
" Oh ada dek dia baru saja di masukkan ke ruang ICU nomor 12." Ujar suster
" Terimah kasih sus." Ujar bintang sedangkan bunga langsung pergi untuk mencari ruangan tempat mentari di tanganggani.
Â
Tak butuh waktu lama bunga pun menemukan ruangan tersebut tetapi ia tidak masuk karena mentari sedang di tangani,Disaat bunga dan bintang sedang menunggu di luar ruangan dengan cemas tiba-tiba terdengar suara wanita yang berlari sambil menangis menghampiri bunga dan bintang.
" Bagaimana keadaan mentari nak." Ujar Bu Aisyah tak lain adalah ibu kandung mentari.
" Tidak tau Bu ia masih di tanganggani oleh dokter." Ujar bunga sambil meneteska Air mata
" astaghfirullah nak, kenapa dia bisa mengalami kecelakaan seperti itu." Ujar ibu Aisyah
" Kami tidak tau bu, kami ada janji bertemu dengan mentari di tempat biasa kami berkumpul disaat kami masih menuggu kedatangan mentari tiba-tiba ada yang menelpon bahwa mentari kecelakaan dan kami pun langsung bergegas pergi ke sini, tapi bagaimana ibu bisa tau bahwa mentari ada di rumah sakit?." Ujar bunga
" Ibu di telpon oleh pihak rumah sakit bahwa mentari ada disini" Ujar Bu Aisyah
" Permisi apakah disini ada keluarga korban " ujar seorang suster yang tiba-tiba muncul dari arah pintu kamar ICU.
" Saya sus .....saya ibunya." Ujar Aisyah
" Anda di panggil oleh dokter." Ujar suster
" Bu boleh saya ikut." Ujar bunga di ikuti oleh bintang yang sedari tadi hanya terdiam tidak berbicara apapun.
" Iya boleh ayo." Ujar Bu Aisyah
" Harus saya sampaikan bahwa anak ibu dalam keadaan koma." Ujar dokter
" Dokk... tolong selamatkan anak saya ,saya akan bayar berapa pun yang terpenting anak saya bisa selamat dok." Ujar Bu aisyah sambil menagis Dengan histeris
" Iya Bu tenang kami akan berusaha menyelamatkan anak ibu, ibu harus banyak berdoa semoga anak ibu cepat membaik." Ujar dokter
" Dok aku mohon tolong selamatkan temen kami, kalau dokter bisa menyelamatkan temen kami saya akan sangat berterimah kasih kepada dokter." Ujar bunga
" Iya dek saya akan bantu sebisa saya." Ujar dokter
Bunga,bintang dan Bu Aisyah pun keluar dari ruangan dokter.setelah dari ruangan dokter mentari pun bisa di jenguk tetapi hanya boleh satu orang saja bu Aisyah pun langsung bergegas masuk ke ruangan, tak selang berapa lama Bu Aisyah pun keluar, setelah itu giliran bunga yang masuk sedangkan bintang pamit terlebih dahulu untuk pulang. Disaat masuk bunga merasakan suasana yang begitu hening yang hanya terdengar suara mesin yang bersuara serta selang infusan.
" Mentari ini aku bungaa, ayo dong kamu bangun, gak seru kalau gak ada kamu,aku rindu sama suara kamu, lekas sembuh sahabat ku,supaya kita bisa main lagi kalau kamu udah sembuh,maaf aku gak bisa lama lama disini karena aku harus pulang dulu nanti ibu mencariku aku akan kesini lagi untuk ketemu sama kamu lagi dan aku janji akan cari pelaku yang udah berani nabrak kamu" Ujar bunga sambil pergi
Bunga menghampiri Bu Aisyah yang sudah sedikit tenang tidak histeris seperti tadi."Bu bunga pamit pulang dulu ya." Ujar bunga
Tak ada respon dari Bu Aisyah karena masih sedikit shok tapi ia hanya memberikan anggukan kepala saja.
Bunga pun pulang kerumah, disepanjang jalan ia hanya bisa terdiam sehingga terbawa melamun tak berapa lama ia pun sampai ke rumah setelah sampai di depan pintu rumahnya  tiba-tiba ibu Aminah muncul dibalik pintu.
" Bunga kok kamu baru pulang jam segini." Ujar Bu Aminah nampak keheranan
" Buuu......mentari Buuuu mentari kecelakaan Sekarang dia dirumah sakit." Ujar bunga menangis di pelukan ibunya
" Astaghfirullah aldzim terus gimana keadaan ya sekarang." Ujar Bu Aminah
" Dia masih koma Bu, ini salah bunga." Ujar bunga
" Sudah jangan menyalakan dirimu sendiri itukan musibah,kamu doakan saja semoga mentari cepat sembuh, sekarang kamu mandi dulu saja langsung istirahat kamu pasti lelah,ibu akan siapkan makan malam untuk mu" Ujar Aminah
" Tidak usah Bu lagian bunga tidak selera untuk makan." Ujar bunga sambil pergi ke kamar nya
Keesokan harinya,disekolah sudah ramai orang- orang membicarakan tentang mentari, bunga pun heran kenapa semua orang bisa tau kecelakaan mentari.
" Bunga bagaimana kondisi mentari sekarang." Ujar adinda yang baru saja datang
" Kodisi mentari masih terbaring koma diruma sakit." Ujar bunga
" Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, semoga Allah SWT mengangkat penyakit mentari." Ujar adinda
" Aaminn .... Oh iya kamu melihat bintang?aku dari tadi tidak melihatnya" ujar bunga
" Aku tidak tau aku pun tidak melihatnya." Ujar adinda
" Kemana ya dia, terakhir aku bersama ya dirumah sakit." Ujar bunga
" Bunga boleh kah kamu antarkan aku menemui mentari dirumah sakit." Ujar adinda
" Boleh nanti setelah pulang sekolah,kita pergi kerumah sakit." Ujar bunga
Setelah pulang sekolah bunga dan adinda pun pergi kerumah sakit. Setibanya dirumah sakit adinda pun masuk keruangan mentari.
" Mentari ini aku adinda, semoga Allah SWT segera mengangkat penyakit mu ini, aku rindu dengan suara mu, ohh iya aku membawa kabar baik untuk mu,kamu pasti seneng mendengar ini tadi waktu di sekolah kakak kelas mu yang kamu kagumi yaitu kakak Rizki Pratama menayakan mu katanya bagaimana keadaan mu, cepat sembuh sahabat ku, aku sudah memaafkan bangun mentari." Ujar adinda denga berlinang air mata.
Setelah adinda, bunga pun masuk keruangan mentari." Haii... ayo duduk disini bersamaku,bukankah itu kata kata pertama kali kamu ketemu aku disekolah,aku ingin mendengarkannya lagi mentari, cepatlah Bagun sahabat ku." Ujar bunga
Tak lama bunga keluar dari ruangan langsung bergegas pergi dengan terburu-buru, adinda yang melihatnya pun langsung mengejar bunga.
" Bunga tunggu aku, kamu mau kemana?." Ujar adinda
" Aku mau cari bukti siapa yang menabrak mentari, ia harus tanggung jawab atas kondisi nya mentari." Ujar bunga
" Aku ikut, tapi kita mau cari bukti dimana kan kita tidak ada di lokasi kejadian tersebut." Ujar adinda
" Kita pergi ke tempat kejadian siapa tau ada bukti di sana." Ujar bunga
Bunga dan adinda pun pergi ketempat lokasi kejadian.
" Ayo kita cari bukti siapa tau yang menabrak meninggalkan jejak disini." Ujar bunga
" bunga coba liat disitu ada cctv." Ujar adinda sambil menunjuk ke arah suatu kamera yang terpasang di pohon besar.
" Pak ...pak permisi cctv itu yang punya siapa yahh." Ujar bunga kepada salah satu warga yang melintas.
" Oh cctv itu neng yang punya rumah besar itu." Ujar salah satu warga Â
" Ayo kita masuk" ujar bunga
" Assalamu'alaikum permisi." Ujar adinda dan bunga
Tiba-tiba pintu pun terbuka terlihat seorang wanita cantik keluar dari pintu tersebut.
" Iya cari siapa yah,ada yang saya bisa bantu." Ujar wanita cantik tersebut
" Maaf Bu apakah ibu yang mempunyai cctv itu " ujar bunga
" Iya itu punya ibu,ada apa yah." Ujar wanita cantik
" Saya boleh minta tolong, apakah boleh saya dan teman saya melihat cctv ibu karena teman saya mengalami kecelakaan di tempat  ini siapa tau cctv ibu bisa mengungkapkan pelaku yang menabrak teman saya." Ujar bunga
" Oh ya boleh,ayo masuk." Ujar wanita cantik
" Alhamdulillah terimah kasih Bu." Ujar bunga dan adinda
 Ibu cantik tersebut pun memperlihatkan setiap video yang terekam
 " Stop Bu berhenti dulu, aku foto dulu  kendaraannya ." Ujar bunga
 " Okey Bu terimah kasih maaf jadi merepotkan." Ujar adinda
 " Tidak apa apa, semoga kalian bisa secepatnya menemukan pelakunya yah." Ujar wanita cantik
 " Aamiin....kami pamit dulu Bu, assalamu'alaikum." Ujar bunga dan adinda
 " Kita lanjutkan besok saja, sambil memikirkan langkah apa yang kita lakukan nanti " ujar bunga
 " Iya bunga, sampe ketemu besok." Ujar adinda
Setelah berpisah dengan adinda bunga pulang ia sangat terkejut karena rumahnya sudah berantakan barang -barang berserakan dimana-mana.
" Bu ...Bu..." Ujar bunga sambil mencari keberadaan ibunya tapi tidak ada sautan sedikitpun dari Bu Aminah  hampir setiap sudut rumah bunga sudah cari tapi tidak menemukanya bunga ingat bahwa dirumahnya terpasang cctv dan bunga pun langsung berlari kekamar nya sambil mencari leptop dan ia pun sangat terkejut ia melihat bahwa ibu ya di bawa oleh dua orang laki laki dengan paksa dan semakin terkejut karena bunga melihat ada bintang yang menunggu di dekat mobil penyaksikan dua orang laki laki bertubuh besar menyeret ibu aminah.tanpa berpikir lama bunga pun pergi ke rumah bintang dengan penuh emosi.
" Bintang buka .....bintang buka." Ujar bunga sambil mengetuk pintu rumah bintang dengan keras
" Bunga kok tumben datang ke rumah ku." Ujar bintang
" Prakkkk....."suara tamparan mengenai pipi bintang
" Mana ibu ku." Ujar bunga
" Kenapa kamu menampar ku,dan kenapa kamu menanyakan ibumu kepadaku " ujar bintang
" Jangan berpura-pura aku sudah tau semuanya kamu meculik ibu ku mana ibu ku." Ujar bunga sambil menerobos masuk kedalam rumah bintang
Â
Terdengar suara minta tolong dari suatu ruangan bunga pun langsung bergegas pergi ke ruangan tersebut dan benar saja ia melihat ibu ya terikat oleh seutas tali dan mulutnya diikat oleh sebuah kain.dan bunga pun langsung membuka ikatan tersebut.
" Aku gak nyangka kamu sejahat ini bintang, apa salahku kepadamu." Ujar bunga sambil memeluk ibunya
" Aku sangat membenci mu bunga." Ujar bintang
" Kenapa kamu membeciku apa yang aku lakukan." Ujar bunga
" Karena ayahmu telah mambuat ayah ku meninggal." Ujar bintang
" Tapi mengapa kamu membalasnya kepada ku." Ujar bunga
" Karena kamu anaknya dan kamu harus merasakan apayang aku rasakan kehilangan orang yang di cintai." Ujar bintang
" Berarti kau juga yang menyebabkan mentari kecelakaan?" Ujar bunga
" Iya aku yang menyebabkannya mentari kecelakaan juga yang telah memasukan handphone ketas adinda sehingga kalian menuduhnya." Ujar bintang sambil tersenyum
" Jahat sekali kamu bintang,aku tak pernah menyangka kamu berbuat seperti itu padahal aku sangat percaya kepadamu, tolong lepaskan aku dan ibuku." Ujar bunga
" Tidak aku tidak akan melepaskan kanmu begitu saja cuman satu orang yang bisa keluar dari sini,ayo pikirkan siapa yang pergi." Ujar bintang
" Bu,ibu saja yang pergi biar bunga yang disini." Ujar bunga
" Tidak nak, kamu saja yang pergi." Ujar ibu Aminah
" Tidak Bu bunga, tidak akan ninggalin ibu sendirian disini." Ujar bunga
" Sudah siap - siap diantara kalian akan ada yang mati." Uajr bintang dengan menyondorkan pistol kehadapan bunga dan ibu Aminah
Ketika bintang mau menembakan peluru tiba-tiba polisi datang dan menahan bintang.bunga dan ibunya pun selamat
" Siapa yang memanggil polisi." Ujar bintang
" Akuuuu." Ujar adinda yang tiba-tiba muncul
" Adinda, bagaiman kamu bisa tau aku disini." Ujar bunga
" Aku tadi kerumah mu melihat rumah mu sudah berantakan dan aku menemukan video di leptop mubdana ku pun segera menelpon polisi." Ujar adinda
" Terima kasih banyak adinda aku tidak tau kalau tidak ada kamu." Ujar bunga
" Terima kasih yan nak." Ujar ibu Aminah
" Tunggu pak, bintang akunsamgat kecewa kepada mu, kalau soal ayahmu meninggal karena ayahku semuanya karena takdir bintang." Ujar bunga kepada bintang
Bintang pun di bawa ke kantor polisi,
keesokan harinya bunga dan adinda sudah di rumah sakit di ruangan mentari.
" Mentari kami datang lagi..kami sudah berhasil menemukan pelakunya dia adalah bintang." Ujar bunga
" Mentari buka matamu kamu sudah terlalu lama tertidur disini,apakah kamu tidak rindu dengan kami." Ujar adinda
 Tiba-tiba mentari menggerakkan kedua tangannya dan sedikit demi sedikit mata ya terbuka.
" Dokter ...... dokter mentari dok." Ujar adinda
" Bunga kamu sadar." Ujar bunga
" Alhamdulillah kondisi mentari sudah sangat membaik dan ia pun sudah mulai sadar, ia pun sudah bisa di pindahkan ke ruangan inap." Ujar dokter sbil.meninggalkan bunga dan adinda
Mentari pun dipindahkan keruangan inap,
" Alhamdulillah kamu sudah membaik mentari." Ujar adinda
" Kok kamu disini." Ujar mentari
" Mentari selama ini kita salah emnunduh ternyata yang bersalah itu bintang." Ujar bunga
" Maksud mu apa aku belum faham." Ujar mentari
" Ya yang mengambil handphone mu bukan adinda tapi bintang ia berusaha supaya kita menuduhnya dan ia juga yang menyebabkan kan kamu kecelakaan ini." Ujar bunga
" Sekarang dimana dia." Ujar mentari
" Dia dipenjara." Ujar adinda
" Syukurlah orang seperti itu memang pantas ditempatkan di sana,maafkan aku ya adinda aku telah menuduhmu." Ujar mentari
" Iya mentari aku sudah memaafkan mu." Ujar adinda
" Alhamdulillah kita bisa berkumpul bersama lagi, masalah yang lalu biarlah menjadi pembelajaran." Ujar bunga
Bunga,mentari dan adinda pun kembali bersama - sama sebagai sahabat dekat seperti layaknya saudara.Disuasana pagi yang masih gelap gulita dan terdengar suara adzan yang saling berkumandang dari beberapa mesjid serta suara ayam berkokok yang saling bergantian memunculkan suara yang membuatku terbangun dari tidurku yang lelap sehingga membuyarkan mimpi ku yang indah.