Penyandang difabel memiliki hak yang sama dengan orang lain. Kendati demikian, diskriminasi masih sering dirasakan karena masyarakat menganggap kelompok difabel tidak bisa mandiri dan masih bergantung terhadap orang lain. Di lain sisi penyandang difabel terus berusaha bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Banyaknya difabel yang merasakan diskriminasi dapat menghambat proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Tak sedikit pula teman-teman difabel yang memiliki jiwa semangat tinggi dibalik kekurangan mereka. Salah satunya Ibu Ulifatul Khusna (41) atau yang akrab dipanggil Mbak Uul, yang sangat menginspirasi banyak orang melalui semangatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL