Sebagaimana halnya dalam pengimplementasian software baru, perusahaan sering kali memulainya dengan langsung melakukan pembelian, kemudian menjalani proses panjang penyesuaian proses bisnis dengan fitur-fitur yang terdapat dalam software tersebut. Cara yang seperti ini justru akan mendatangkan permasalahan dikarenakan tidak adanya kesiapan dari para staff perusahaan. Sehingga kemudian perusahaan terpaksa melakukan beberapa perombakan posisi atau bahkan merekrut pegawai baru untuk mengakomodasi kebutuhan software tersebut. Pada akhirnya perusahaan menghadapi kenyataan bahwa software tersebut ternyata tidak sesuai harapan karena tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Situasi seperti ini dapat terjadi karena pembelian software tersebut tidak didasari dengan strategi bisnis yang jelas, dan ketidak jelasan tersebut terjadi karena blum adanya visi yang matang.
Jadi apa yang terlebih dahulu harus dilakukan perusahaan sebelum menentukan software yang terbaik untuk mereka :
- Visi dan misi perusahaan harus dipahami secara jelas oleh seluruh organisasi di dalamnya. Saat sebuah tim manajemen telah memahami visi perusahaan dengan baik, mereka akan dapat menyusun strategi terbaik bagi perusahaan untuk mengejar apa yang menjadi visi mereka.
- Struktur organisasi dan unit organisasi dalam perusahaan perlu dievaluasi dan dipastikan agar terstruktur dengan tepat sesuai strategi perusahaan.
- Kemudian proses bisnis perlu dievaluasi juga dan di tata ulang apabila diperlukan demi mengoptimalkan kinerjanya.
- Beberapa peranan mungkin perlu dirubah, baik itu ditambah atau pun dikurangi, namun tetap sesuai dengan kerangka manajemen perubahan (Change Management).