Langit dan bumi kugenggam erat
Merekat pekat tak lepas kuikat
Jatuh berderai jiwa terporak poranda
Terbaur pula dalam air mata kepalsuan hati
Tatkala sang waktu tak henti berjalan
Tertatih-tatih kumerayap bersamanya
Kurengkuh remahan sukma yang tak kunjung menyatu
Kini meski setapak belum kulalui
Satu inci barulah terpijak
Kubawa selalu bekal yang telah lalu
Kesalahan lampau takkan terulang
Kurenggangkan tali ini sedikit
Kuikuti arah angin berhembus
Sembari menggandeng tanganmu yang kini telah dewasa
Bersama meniti jalanmu ke depan....Â