Terkadang punishment atau hukuman bisa menjadi motivasi bagi peserta didik untuk menjadi lebih baik dan tidak mengulangi hal yang sama kembali. Dengan punishment yang diberikan guru harus lebih bijak dalam mengambil punishment yang tepat,sesuai dan tidak melanggar hukum.
Karena biasanya guru memberikan sebuah hukuman dengan maksud agar peserta didik jera akan tetapi tindakan yang dilakuka  guru salah. Yaitu memberikan punishment dengan cara kekerasan. Dari hal ini mestinya guru dapat memilah dan memilih serta menambah wawasan seperti apa bentuk punishment yang baik dan mendidik untuk peserta didiknya.
Berikut aspek punishment yang perlu diperhatikan guru :
1. Hukuman harus dapat memberikan efek jera
Setelah melaksanakan hukuman, diharapkan siswa tahu dan menyadari kesalahan yang telah diperbuat sehingga bisa diperbaiki dan tidak akan terulang di masa yang akan datang. Orang tua juga perlu diajak berkomunikasi karena harus memberikan pendampingan sehingga hal yang dilakukan di sekolah sejalan dengan yang dilakukan di rumah.
2. Hukuman bersifat edukatif atau mendidik
Artinya adalah dalam pemberian hukuman tersebut harus ada arti yang berguna bagi siswa. Hukuman di sini sebagai alat untuk meningkatkan kedisiplinan harus dapat meninggalkan pesan bagi siswa.
3. Hukuman tidak boleh menurunkan martabat siswa karena dikhawatirkan siswa tidak akan menyadari kesalahannya melainkan memiliki trauma yang membahayakan psikologisnya. Misalnya sanksi terhadap siswa yang tidak jujur adalah dengan meminta siswa berdiri di depan kelas dengan papan atau tulisan "tidak jujur." Jika ada siswa yang tidak jujur berikan konsekuensi yang membuat siswa benar-benar sadar kesalahannya.