Biasanya, mengawali Ramadhan dalam tahun-tahun belakangan ini, saya berada di Nusa Tenggara Timur. Tepatnya, di Kota Kupang. Sayangnya, pada awal Ramadhan sekarang, sebelum menikmati ibadah puasa di sana, saya harus bersegera ke Yogyakarta. Sebenarnya, ‘harus bersegera’ itu adalah sebuah keputusan pribadi yang dipilih, jika pun mau, saya masih dapat memilih Ramadhan di Kupang. Ini hanya soal pilihan keputusan belaka. Dari Yogyakarta, saya mencoba mengingat-ingat, mengapa bagi saya yang orang Sunda ini, Ramadhan dan kehidupan lainnya di Nusa Tenggara Timur itu begitu berkesan?
KEMBALI KE ARTIKEL