Tahun 2014 adalah tahun yang dinantikan oleh para entitas politik di negeri ini. Tahun dimana “Euforia Pesta Demokrasi Lima Tahunan” tengah bergemuruh dan tahun dimana orang-orang yang memiliki berbagai kepentingan dalam ranah Kebijakan Publik, Penyelenggaraan Negara, dan Pemerintahan berlomba-lomba untuk meningkatkan berbagai aspek dalam kehidupan nya. Adapun peningkatan aspek tersebut dapat di tinjau dari berbagai bidang. Aspek Ekonomi, seperti peningkatan taraf hidup dan mobilitas vertikal. Aspek Sosial, seperti peningkatan eksistensi dan aktualisasi diri, strata sosial, nilai prestige dan privalage serta aspek-aspek lain nya yang dapat ditunjang. Bicara soal politik, apa sebetulnya defisini dari diksi atau kata “Politik”? Politik adalah sebuah cara atau seni (ungkapan ekspresi) untuk “Mencapai Sebuah Tujuan”, tentunya tujuan dalam hal ini adalah tujuan yang berkaitan dengan “Kebijakan Publik, Peraturan, dan Konstitusi atau Negara”. Namun bukan definisi atau interpretasi “Politik” secara komprehensif yang ingin saya kemukakan. Pada Jum’at 14 Maret 2014 panggung politik Indonesia mendadak berbelok 180 derajat dan peta politik pun berubah drastis dikarenakan adanya testimoni atau pengakuan dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bahwa telah diproklamirkannya nama Gubernur DKI Jakarta Bapak Joko Widodo untuk diusung menjadi Capres (Calon Presiden) Republik Indonesia 2014. Hal tersebut disampaikan melalui Perintah Harian Ketua DPP PDIP Ibu Megawati Soekarno Putri. Adapun apa yang termaktub dalam isi Perintah Harian Ketua DPP PDIP pada Jumat 14/3 adalah sebagai berikut: