Usiaku memang sudah tidak muda lagi hamper mendekati kepala 3, sudah semestinya aku menyempurnakan separuh agama, bahkan sudah pantas memiliki keturunan, ditambah lagi aku tergolong suku Madura yang lebih kental dengan image bahwa anak perempuan-perempuan di sana menikah dini,teman sebayaku baik di Madura maupun di tingkat perkuliahan sudah memiliki putra-putri, tapi nampaknya aku dinilai belum mendapatkan kepantasan untuk mengemban amanah itu dari-NYA atau usahaku belum maksimal untuk menjemput rizki jodoh dengan cepat yang sudah tersedia dengan lapang di depanku. Aku bersabar, introspeksi diri, berpikir, dan terus meyakinkan diri bahwa ini memang yang terbaik buatku dari-NYA dan melatih kesabaranku.