Secara etimologi, istilah akidah berasal dari berbagai kata dalam bahasa Arab. Pertama, al-'aqd yang berarti simpul atau tali. Kedua, al-'uqdah yang berarti ikatan yang kuat. Dan ketiga, 'uqud yang berarti dasar, pondasi, dan fundamental. Apabila disimpulkan secara sederhana, akidah merupakan ikatan tali yang mengokohkan pondasi (bangunan). Ikatan tali ini ialah keyakinan yang dibuktikan oleh hati, ucapan, dan perbuatan. Sementara pondasi adalah bukti eratnya ikatan tali tersebut sehingga pondasi dapat berdiri kokoh. Ikatan tali ini adalah keyakinan yang dibuktikan oleh hati, ucapan, dan perbuatan yang terukir melalui sikap terpuji serta akan terikat kuat pada orang yang berhati bersih, jernih dan berjiwa lapang.  Sedangkan pondasi ialah bukti eratnya ikatan tali tersebut, sehingga pondasi dapat berdiri kokoh. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa kualitas jiwa seseorang ditentukan oleh kualitas iman, dan ikatan iman didalam jiwa dinamakan akidah. Dengan akidah yang mengakar kuat dalam jiwa, menerangi hati, serta menguatkan raga seorang muslim, maka akan memiliki tujuan hidup yang jelas, keteguhan hati, tidak putus asa,  dan mampu mengendalikan diri. Hal tersebut akan diuraikan dibawah ini :
1. Memiliki Tujuan Hidup yang Jelas