The Tradition menggabungkan keindahan alam dengan realitas pahit kekerasan. Puisi ini dimulai dengan pembicara yang menanam bunga, menunjukkan hubungan mendalam dengan alam melalui baris
"Aster. Nasturtium. Delphinium" (Brown, 2019, para. 1). Panas matahari kemudian disinggung, mengisyaratkan persoalan lingkungan. Pembicara dan saudara-saudaranya merekam bunga sebagai bukti keberadaan mereka, seperti dalam baris
"for proof we existed before/ too late"Â (Brown, 2019, para. 10-11). Keindahan bunga yang mekar dilukiskan dengan kaya dalam baris
"colors you expect in poems/ where the world ends" (Brown, 2019, para. 12-13). Namun, puisi ini berakhir dengan nada muram, menyebut nama-nama pria kulit hitam yang menjadi korban kekerasan polisi.
KEMBALI KE ARTIKEL