1 Januari 2025 12:39Diperbarui: 1 Januari 2025 13:00403
Di atas langit Korea membawa duka, Jeju Air melayang di atas samudra putih abu Mereka meng Angkasa dengan harapan Menyulam rindu bersama sanak keluarga Menuju matahari perdana di tahun berbeda Keping-keping harapan tersimpan rapat Di balik koper, tawa, yang terbingkai dalam dokumentasi media
Di dalam kabin, kehidupan masih menyeruap hangat Anak kecil memetakan senyum di udara, sementara ibu menyulam cerita pada bahu ayah Rencana terangkai seperti melodi melewati udara, hingga embun pertama menyapa Di cakrawala, mereka menakar cahaya Menantikan kembang api dinyalakan bersama Menghias gemerlap malam di awal 2025
Namun nyatanya gemerlap itu terlalu cepat Ledakan datang bukan dari api yang dinantikan Tapi dari hancurnya sebuah pengharapan Menggantung di pelupuk langit yang gemetar. Sayap burung besi itu meratap dalam diam, Hingga kepulan asap membakar jiwa jiwa yang bernyawa Seketika api mulai menari, melalap habis mimpi tanpa nurani Kehendak semesta takkan pernah bisa ditunda, Ia akan tetap terjadi, sekalipun banyak nyawa mengiba
Kepada desir ombak Jeju, kepada sinar matahari yang terbit pemalu. Kini mereka mendarat di cakrawala lain, Di mana waktu tak mengenal pagi Dan kegelapan tak berujung
Di daratan, airmata membanjirkan bandara Tangisan menggumpal menjadi kabut duka yang tak henti menyelimuti nama-nama mereka. Keluarga memungut serpihan harap Dari reruntuhan yang tak dapat bicara, Menemukan cinta dalam kepedihan Seorang anak mengirimkan sebaris pesan Ibu, aku mencintaimu... Pesan yang ia harap bisa merubah kematian Sayangnya, sang ibu menjadi puing keganasan Ketentuan akhir yang tak bisa terelakkan
Catatan Kaki: Pesawat Jeju Air yang berangkat dari Thailand menuju Korea Selatan mengalami insiden kecelakaan pada tanggal 30 Desember 2024. Kecelakaan itu menewaskan 179 orang dari 181 orang di dalamnya. Saat mendekati pendaratan, pesawat itu meledak, meninggalkan derita yang membekas. Para penumpang, yang sebagian besar keluarga, bermaksud menyambut matahari terbit pertama tahun baru di Pulau Jeju. Namun, matahari yang mereka nanti hanya menjadi saksi bisu bagi duka mendalam yang merambat hingga lintas negeri.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.