Kalau kita flashback ke orang tua kita, apalagi yang tinggal di pedesaan, hidup mereka tuh beda banget. Coba deh bayangin, ibu-ibu dulu pergi ke sawah, jalan kaki berkilo-kilo meter tanpa ngeluh capek. Kerja di ladang dari pagi sampai sore, badan mereka tetap kuat. Nggak ada tuh drama pinggang encok atau kaki lemes. Kenapa? Karena gaya hidup mereka itu lebih aktif dan sehat. Sejak kecil mereka udah terbiasa main di luar rumah, lari-larian di bawah matahari, manjat pohon, atau main bola di lapangan tanah. Udara segar, sinar matahari, dan aktivitas fisik jadi menu harian mereka. Hal-hal itu secara nggak langsung bikin tubuh mereka lebih kuat dan tahan banting.
Nah, sekarang kita lihat ke generasi muda zaman now. Bangun tidur langsung ngecek HP, scrolling medsos atau nonton YouTube, terus lanjut rebahan sambil main game. Mager jadi gaya hidup. Ke mana-mana maunya naik ojek online, padahal jaraknya cuma selemparan batu. Aktivitas fisik? Jangan ditanya, jarang banget. Main di luar rumah udah kalah pamor sama duduk di depan layar. Kalau dulu anak-anak lari ke lapangan main bola sampai keringetan, sekarang mereka main bola juga, tapi lewat layar ponsel. Jadi nggak heran kalau tubuh mereka cenderung lebih lemah.
Masalahnya nggak cuma di aktivitas fisik yang minim, tapi juga di makanan yang masuk ke tubuh. Jajanan zaman dulu itu sederhana, kayak singkong rebus, pisang bakar, atau kacang rebus. Makanan-makanan ini alami, minim pengawet, rendah gula dan garam. Bandingkan sama jajanan anak zaman sekarang yang penuh micin, pengawet, dan gula buatan. Minuman manis kekinian, camilan dengan MSG berlimpah, semuanya jadi makanan sehari-hari. Secara rasa emang enak, tapi efeknya ke tubuh nggak main-main. Konsumsi gula dan garam berlebihan bikin organ tubuh kerja ekstra keras, dan ujung-ujungnya gampang kena penyakit.
Selain itu, ada faktor lain yang sering dilupakan, yaitu kualitas tidur. Anak muda sekarang banyak yang begadang karena maraton drama Korea atau main game online. Pola tidur mereka kacau balau, padahal tubuh butuh istirahat yang cukup buat regenerasi sel. Kurang tidur itu nggak cuma bikin badan lemes, tapi juga mempercepat proses penuaan. Akhirnya, walaupun umur masih muda, kondisi tubuh mereka udah kayak lansia.
Satu lagi yang nggak kalah penting: stres. Generasi sekarang hidup di tengah tekanan yang lebih besar. Media sosial bikin mereka terus membandingkan diri dengan orang lain, yang ujung-ujungnya bikin mereka gampang stres. Padahal stres juga berkontribusi besar ke kondisi kesehatan. Kalau stres nggak dikontrol, hormon kortisol yang berlebihan bisa bikin tubuh gampang lelah, imun tubuh menurun, dan penyakit jadi gampang datang.
Jadi, kalau ditanya kenapa remaja zaman sekarang lebih gampang jompo dibanding generasi sebelumnya, jawabannya ada di gaya hidup. Kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan nggak sehat, tidur yang berantakan, dan stres yang tinggi semua jadi faktor penyebabnya. Kalau kita nggak mulai berubah, generasi muda yang seharusnya jadi pilar masa depan malah tumbang lebih dulu karena tubuh yang nggak fit.
Lalu solusinya apa? Sebenernya sederhana kok, balik lagi ke pola hidup sehat. Mulai biasakan aktivitas fisik, minimal jalan kaki tiap hari. Nggak perlu langsung olahraga berat, yang penting tubuh bergerak. Kurangi waktu mager di depan layar, coba deh keluar rumah, hirup udara segar, atau sekadar main di taman. Pilih makanan yang lebih sehat, hindari jajanan yang terlalu manis atau asin. Dan yang nggak kalah penting, atur pola tidur yang cukup, serta belajar mengelola stres.
Kalau kita bisa belajar dari orang tua kita yang hidup sederhana tapi sehat, generasi sekarang juga bisa kok. Masih ada waktu untuk berubah, asal mau memulai. Jangan sampai kita baru sadar pentingnya kesehatan ketika tubuh udah keburu rusak. Sehat itu mahal harganya, tapi lebih mahal lagi kalau kita sakit. Jadi, yuk ubah gaya hidup mulai sekarang, biar nggak jadi remaja jompo di usia muda!